Sukses

Jarang Olahraga Saat Remaja, 3 Kali Lipat Lebih Berisiko Diabetes

Tak pandang bulu, sejak remaja risiko diabetes telah menghantui tubuh manusia.

Liputan6.com, Jakarta Diabetes yang menjadi penyebab kematian terbesar di seluruh pelosok bumi tak memandang berapa usia seseorang - bahkan sejak remaja risiko diabetes telah menghantui tubuh manusia.

Mengutip laman Express.co.uk, Minggu (13/3/2016) diabetes tak lagi berpatokan pada berat badan saja namun tingkat kebugaran menjadi salah satu faktor seseorang mampu terserang diabetes.

Di usia muda, orang yang tidak membiasakan diri untuk olahraga teratur miliki kesempatan tiga kali lipat terhadap pengembangan diabetes pada tubuhnya, di kemudian hari. 

Professor Peter Katzmarzyk, spesialis obesitas anak menganalisis aktivitas fisik pada remaja tidak boleh diabaikan. Para peneliti dari Icahn School of Medicine, New York, menggunakan lebih dari satu juta tentara Swedia yang wajib militer di usia 18 tahun dan melihat kebiasaan mereka berolahraga.

Peneliti melakukan penelitian hingga tahun 2012 saat setengah dari tentara sudah berusia 46 tahun. Diterbitkan dalam Annals Of Internal Medicine penelitian ini menunjukkan mereka yang dulunya jarang berolahraga alami kemungkinan tiga kali lipat mengembangkan diabetes tipe 2 walaupun memiliki berat badan ideal.

Peneliti menegaskan bahwa tubuh yang aktif dan fit akan membantu mengurangi risiko diabetes di kemudian hari. Naveed Sattar Professor of Metabolic Medicine menunjukkan 90 persen dari empat juta penderita diabetes tipe 2 berasal dari gaya hidup yang tidak sehat.

Naveed menyarankan para remaja untuk mendapatkan setidaknya 150 menit untuk melakukan aktivitas fisik selama satu minggu.