Liputan6.com, Jakarta Saat menyantap nikmatnya makanan atau minuman terkadang seseorang alami cegukan yang membuat makan menjadi tak senikmat sebelumnya. Cegukan yang datang seketika tak berikan tanda sebelumnya dapat mengancam kesehatan seseorang.
Sering kali cegukan memang dapat diatasi dengan kilat bahkan hanya dalam hitungan menit. Cegukan dalam medis disebut dengan synchronous diaphragmatic flutter (SDF) atau singultus, kondisi ini secara tiba-tiba menyebabkan diafragma berkontraksi secara bersamaan dengan kotak suara atau laring sehingga pita suara mengeluarkan suara yang berbeda.
Baca Juga
Seperti yang dipaparkan Medical News Today, ditulis Senin (14/3/2016) setiap individu mengalami beragam cegukan dengan intensitas yang beragam - dapat diartikan interval cegukan setiap orang relatif konstan. Kebanyakan orang yang alami cegukan hanya merasa hal tersebut gangguan kecil, namun sebagian orang mengalami gangguan kesehatan akibat cegukan.Â
Advertisement
Baca Juga
Orang yang mengalami cegukan berkepanjangan dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius dan memerlukan pertolongan medis untuk menghentikannya. Cegukan berkepanjangan sama sekali tak pandang status pria atau wanita - keduanya berpotensi alami cegukan berkepanjangan. Ketika serangan cegukan dialami lebih dari satu bulan maka kondisi cegukan tersebut dapat dikatakan 'keras'.
Para peneliti memang belum mendapatkan hasil yang maksimal untuk menunjukkan bagaimana mekanisme yang menyebabkan cegukan. Menurut penelitian kondisi dan penyakit berikut miliki risiko lebih tinggi seseorang terserang cegukan.
1. Memakan makanan yang panas akan menyebabkan cegukan lebih mudah akibat saraf frenikus yang terletak dekat kerongkongan.
2. Ketika gas berada di dalam perut dapat menyebabkan cegukan akibat tekanan yang melawan menekan diafragma.
3. Terlalu banyak makan dan makan terlalu cepat.
4. Ada perubahan suhu makanan yang mendadak.
5. Mengonsumsi minuman bersoda.
6. Akibat makan makanan pedas.
7. Mengonsumsi roti kering.
8. Mengonsumsi minuman beralkohol.