Sukses

Dokter Forensik: Lomba Makan Ayam KFC Butuh Didampingi Dokter

Lomba makan seperti lomba makan ayam KFC harus mendapat pendampingan medis karena cukup berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Dokter forensik, AKBP DR. Sumy Hastry Purwanti, dr, DFM. Sp.F, menyayangkan kejadian tewasnya seorang pria yang mengikuti kompetisi makan cepat di sebuah restoran cepat saji. Dia menilai lomba seperti lomba makan ayam KFC ini harus mendapat pendampingan medis karena cukup berbahaya.

"Ayam cepat saji itu tinggi MSG. Seperti halnya kita makan bumbu ini di makanan ringan, cepat sekali merangsang saraf. Bagi beberapa orang yang alergi, hal ini menyebabkan rapatnya saluran napas," katanya sehubungan korban lomba makan ayam KFC saat menyambangi Redaksi Liputan6.com di kawasan Senayan, Jakarta (17/3/2016).

Menurut Hastry, sejak awal semestinya panitia meminta pendampingan tim medis agar kesehatan peserta dapat diperiksa dari sebelum lomba. "Ini kan makan cepat, kalaupun minum air putih, ketika saluran napasnya menyempit juga tidak membantu."

"Makan cepat ini kan berhubungan dengan tubuh manusia. Butuh pendampingan dokter untuk mengetahui metabolisme dia dan riwayat penyakitnya," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pria berusia 45 tahun, Fredy Jayadi, akhirnya meninggal dunia setelah mengikuti lomba makan ayam cepat saji di Jakarta. Menurut saksi, Fredy sempat memakan tiga potong sayap ayam hingga tersedak. Saat dibawa ke klinik dan diberikan air minum, nyawanya tak tertolong.

Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami dugaan unsur kelalaian dalam kasus meninggalnya Fredy. Pihak penyelenggara sendiri menyatakan akan bertanggung jawab atas kejadian ini.