Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

5 Fakta Seks yang Telah Dibuktikan Lewat Penelitian

Berikut ini adalah lima fakta mengejutkan tentang seks menurut penelitian.

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan di seluruh dunia mengungkapkan jika seks merupakan sesuatu yang terjadi secara ilmiah dengan fakta-fakta yang belum banyak diketahui dan terlalu banyak mitos yang menjebak sehingga orang sering salah kaprah.

Berikut ini adalah lima fakta mengejutkan tentang seks menurut penelitian, bukan mitos yang berkembang di masyarakat:

1. Melansir Times of India, Kamis (17/3/2016), kolesterol dalam tubuh dapat turun saat kinerja seksual meningkat. Menurut sebuah studi yang dilakukan diRutgersUniversity,RobertWoodJohnsonMedicalSchool, mereka yang memiliki tingkat kolesterol tinggi mendapati perubahan drastis akibat hubungan intim. Aktivitas seks yang dilakukan secara rutin membuat kolesterol di alam tubuh turun secara bertahap. 

2. Pelukan menjadi pelengkap aktivitas seks, menurut sebuah studi di Toronto. Pelukan sangatlah penting dilakukan di setiap akhir sesi bercinta. Hal ini dikarenakan pelukan merupakan pelengkap dari pencapaian titik kepuasan. Seks tidak hanya sekedar orgasme, melainkan untuk mempererat hubungan emosi satu sama lain. Selain itu pelukan juga membantu pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta.

3. Banyaknya orang memiliki pasangan dapat dilihat dari aktivitas seks. Sebuah penelitian yang dilakukan University of California, scan otak relawan yang melihat gambar-gambar seksual dan video porno cenderung memiliki sifat seks yang aktif dan memiliki banyak pasangan.

4. Seks dapat membakar kalori. Menurut penelitian di Quebec, pria rata-rata membakar 4,2 kalori per menit dan wanita 3,1 kalori per menit. Secara keseluruhan, pria dan wanita membakar 101 kalori dan 69 kalori per sesi bercinta.

5. Ternyata, seks membuat orang lebih berbahagia ketimbang uang. Demikian penelitian ekonom dari Dartmouth College, David Blachflower, dan ekonom dari University of Warwick, Andrew Oswald.

Video Terkini