Liputan6.com, Berlin - Seorang ibu di Berlin melakukan perlawanan setelah "didepak" dari sebuah café karena menyusui anaknya di tempat umum. Dalam petisinya, ia menyatakan, “Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa menyusui di tempat umum merupakan suatu yang taboo di Jerman.”
Dikutip dari The Local pada Selasa (22/3/2016), Johanna Spanket juga menceritakan latar belakang mengapa ia didepak dari sebuah kafé karena menyusui putranya yang berusia 3 bulan setelah pemilik tempat itu mengatakan bahwa menyusui adalah hal terlarang.
Baca Juga
Baca Juga
Katanya, “Saya menyadari bahwa tidak ada perlindungan hukum di Jerman untuk melindungi kaum wanita dari pengusiran atau dipermalukan jika mereka ingin menyusui di kafé, restoran, kedai es krim atau museum.”
Advertisement
Menyusui tentulah diizinkan, tapi para pemilik usaha diperbolehkan menetapkan aturan di tempat usaha mereka. Spanke melihat ini sebagai celah mereka melakukan diskriminasi terhadap kaum ibu.
Ia menyatakan, “Sebagai bagian dari masyarakat yang ramah kepada keluarga dan anak-anak, maka menyusui di tempat umum tidak boleh menjadi hal tabu. Wanita menyusui memiliki hak untuk ikut serta dalam kehidupan publik.”
Robert Manu, juru bicara Federasi Bidan Jerman, membenarkan hal itu kepada harian BZ, “Tidak ada larangan untuk menyusui di muka umum di Jerman, tapi tidak secara jelas diperbolehkan juga. Ada aturan pemilik tempatnya.”
Lanjutnya, “Sang pemilik bisa menggunakan itu untuk mengusir seorang ibu dari sebuah gedung jika menyusui mengganggunya.”
Keadaan itu membuat Jerman ketinggalan daripada negara lain, semisal Inggris, di mana peraturan yang ada telah melindungi kaum ibu menyusui sejak 2010. Beberapa negara bagian di AS juga melindungi ibu menyusui menurut undang-undang.
Kata Spanke, “Jangan heran kalau makin sedikit wanita Jerman yang ingin memiliki bayi karena situasi sekarang ini.”
Menyusui semakin menjadi masalah di sana dengan adanya kisah-kisah diskriminasi terhadap wanita yang menyusui. Juru kampanye Stephanie Karch mengatakan kepada The Local pada tahun lalu, “Ibu menyusui kerap mengalami diskriminasi. Seorang wanita menceritakan kepada saya bahwa ia sedang menyusui di sebuah taman dan seseorang mengadukannya ke polisi.”
Karch meluncurkan proyek “Mama Stillt” (ibu sedang menyusui) untuk memberikan pandangan positif tentang menyusui. Katanya saat itu, “Sejujurnya saya tidak tahu kenapa orang bermasalah tentang ini. Ada banyak komentar positif, tapi ada saja orang yang tidak menyukainya.”