Liputan6.com, Jakarta Pertengkaran lazim terjadi pada pasangan suami istri. Tak selalu masalah yang serius, hal-hal sepele pun bisa memicu terjadinya pertengkaran. Hanya sebaiknya diupayakan agar orang tua tidak bertengkar di depan si Kecil.
Founder Spirit of Universal Life (SOUL), Bunda Arsaningsih, mengatakan anak bisa kecipratan energi buruk yang muncul akibat pertengkaran itu. "Sehingga secara batin anak terluka melihat pertengkaran itu. Mereka pasti sedih," ujar Bunda Arsaningsih.
Menurut dia, sekali pun tidak di depan si Kecil, upayakan untuk meredam emosi, sehingga tidak bertengkar di dalam rumah. "Karena energi dari amarah itu meradiasi ke dalam rumah kita juga," kata Bunda Arsaningsih dalam program Mind and Soul pada Rabu (23/6/2016).Â
Baca Juga
Jika pertengkaran itu biasa terjadi di dalam rumah dan di depan anak, Bunda Arsaningsih mengimbau untuk merenungkan perbuatan itu bersama pasangan. "Sadari kita punya tanggung jawab ke anak," kata dia.
Sebagai orangtua, Anda tentu tidak ingin karakter yang terbentuk pada diri buah hati adalah sosok yang penuh amarah, bukan? Maka usai bertengkar, baik suami maupun istri harus ada yang mengalah untuk mengajak bicara dan meminta maaf terlebih dahulu. Melakukan itu pun harus di depan anak.
"Tunjukkan contoh yang baik bahwa bertengkar itu tidak baik. Sadari juga bahwa ada dampak yang muncul dari pertengkaran. Berdamailah dan saling memaafkan satu sama lain," ujar Bunda Arsaningsih.
Â
Advertisement