Liputan6.com, Jakarta Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Setiap tahunnya sekitar 67.000 orang meninggal akibat TB. Berdasarkan hal itulah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI pada tahun ini menargetkan menemukan 450.000 kasus TB.
Upaya deteksi dini penemuan orang terduga TB ini masuk dalam Gerakan Temukan TB Obati Sampai Sembuh atauTOSS TB.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Tahun lalu kami mendapatkan kasus TB sekitar 300.000. Maka per 1 Januari hingga 31 Desember 2016 kami berusaha memeriksa empat juta orang (yang diduga TB). diprediksi sekitar 350.000 hingga 450.000 orang dengan TB," tutur Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, M.Subuh dalam konferensi pers 'Peringatan Hari TB Sedunia' di Jakarta pada Rabu (23/3/2016).
Advertisement
Upaya memeriksa orang yang diduga TB akan dilaksanakan oleh sekitar 10 ribu Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia serta para dokter umum di tempat-tempat praktiknya.
Jika pasien TB ditemukan, akan segera diberi pengobatan sesuai standar. Pada pasien TB sensitif, konsumsi obat dilakukan secara teratur selama enam hingga sembilan bulan.
Penemuan dini pada pasien TB amat diperlukan karena jika dibiarkan begitu saja dalam satu tahun berpotensi menginfeksi ke 10-15 orang lain.
"Padahal dengan dia minum obat selama tiga bulan, tidak berpotensi menularkan ke orang lain," tambah Subuh.