Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap hari Anda melihat dan mendengar berbagai hal tentang diabetes, atau yang sering disebut "sakit gula". Namun, sudah seberapa pahamkah Anda mengenai penyakit yang diderita lebih dari 9 juta orang di Indonesia ini?
Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, pada tahun 2030 akan ada sekitar 21,3 juta penderita diabetes di Indonesia. Sekarang, Indonesia menduduki peringkat ke-5 penderita diabetes terbanyak di dunia.Â
Baca Juga
Baca Juga
Penyakit apa sebenarnya diabetes itu?
Advertisement
Diabetes mellitus (atau diabetes), seperti dilansir dari WebMD, Kamis (3/3/2016), adalah penyakit kronis seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh penderitanya untuk menggunakan energi yang didapat dari makanan.
Ada tiga tipe diabetes: diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dn diabetes gestasional.
Semua tipe diabetes memiliki suatu hal yang sama. Normalnya, tubuh Anda akan memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi suatu jenis gula yang disebut glukosa. Glukosa menghidupi sel-sel di tubuh Anda. Namun, sel-sel tadi membutuhkan insuli, suatu hormon, di dalam alirah darah Anda untuk bisa mengambil glukosa dan memprosesnya menjadi energi.
Jika Anda menderita diabetes mellitus, tubuh Anda entah tak memproduksi cukup insulin, tidak bisa menggunakan insulin yang diproduksinya, atau kombinasi keduanya.
Karena sel-sel tidak bisa mengambil glukosa, hal ini membuatnya tertimbun di dalam darah. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, atau sistem saraf.
Inilah kenapa diabetes, terutama jika tak ditangani, bisa berujung jadi penyebab penyakit jantung, stroke, sakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 juga disebut insulin-dependent diabetes (diabetes ketergantungan insulin). Dulunya penyakit ini disebut juvenile-onset diabetes, karena penyakit ini sering dimulai saat penderitanya masih anak-anak.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Hal ini disebabkan karena tubuh menyerang pankreasnya asendiri dengan antibodi. Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas yang rusak tidak memproduksi insulin.
Diabetes tipe ini bisa jadi disebabkan oleh predisposisi genetik. Bisa juga disebabkan oleh sel beta yang rusak dalam pankreas yang normalnya memproduksi insulin.
Ada berbagai macam risiko kesehatan dihubungkan dengan diabetes tipe 1. Mulai dari kerusakan pada pembuluh darah yang kecil di mata (disebut diabetes retinopathy), saraf (diabetes neuropathy), dan ginjal (diabetes nephorpathy).Juga penyakit lainnya yang lebih serius seperti penyakit jantung dan stroke.
Tes berkala yang disebut tes darah A1C memperkirakan kadar glukosa di dalam darah selama tiga bulan sebelumnya. Tes ini digunakan untuk kontrol glukosa secara menyeluruh dan risiko komplikasi dari diabetes, termasuk kerusakan organ.
Memiliki diabetes tipe 1 mengharuskan penderitanya untuk melakukan perubahan gaya hidup, yang termasuk:
1. Mengecek gula darah secara teratur
2. Perencanaan menu makan secara hati-hati
3. Olahraga harian
4. Menggunakan insulin atau pengobatan lain yang dibutuhkan.
Penderita diabetes tipe 1 bisa memiliki kehidupan panjang yang aktif jika mereka memonitor glukosa mereka, mengubah pola hidup dengan baik.
Â
Â
Advertisement