Liputan6.com, Jakarta Tak seperti orang dewasa, kapasitas tidur anak lebih banyak. Mereka harus banyak tidur untuk menjaga tumbuh kembangnya.
Direktur Sleep Center at Children’s Hospital di Philadelphia, Jodi Mindell, PhD, mengatakan waktu tidur anak juga mempengaruhi mereka di sekolah. Jadi mungkin wajar bila dia sulit dibangunkan bila masuk sekolah di pagi hari.
Baca Juga
Berikut ini ada lima fakta seputar tidur anak yang perlu diketahui. Simak ulasannya, seperti dikutip Real Simple, Sabtu (26/3/2016):
Advertisement
1. Waktu tidur
National Sleep Foundation mengeluarkan pedoman baru tidur bagi anak sebagai berikut:
Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14 sampai 17 jam setiap hari
Bayi (4-11 bulan): 12 sampai 15 jam
Balita (1-2 tahun): 11 sampai 14 jam
Usia 3- 5: 10- 13 jam
Usia 6- 13: 9- 11 jam
Remaja (14 sampai 17 tahun): 8- 10 jam
Baca Juga
2. Banyak anak kurang tidur
Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Columbia University Mailman School of Public Health, sebanyak 72 persen anak-anak hingga remaja kurang tidur.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 270.000 remaja selama 10 tahun ini juga mencatat tidak cukup tidur akan menyebabkan anak dan remaja memiliki status sosial ekonomi rendah ke depannya.
3. Kenali tanda-tanda anak kurang tidur
Mindell menyarankan orangtua untuk menjawab sendiri empat pertanyaan ini:
- Apakah butuh perjuangan membangunkan anak setiap pagi?
- Apakah anak Anda selalu terlambat tidur setidaknya selama dua jam pada akhir pekan atau hari libur?
- Apakah anak Anda sering tertidur di dalam mobil, di sekolah, atau waktu lain ketika ia tidak harus tidur?
- Apakah anak Anda bahagia, lebih energik pada saat dia tidur lebih banyak?
"Jika salah satu ini benar, maka Anda harus berpikir mendisiplinkan jam tidur anak," kata Mindell.
4. Terlalu Banyak Ekstrakurikuler
Batasi jam ekstrakurikuler, khususnya pada malam hari. Setidaknya, kata Mindell, anak harus sampai rumah pukul 21.00. Bila tidak, orangtua harus mendorong sekolah untuk memindahkan kegiatan ekstrakurikuler lebih awal.
5. Banyak PR
Satu hal lagi yang semestinya tidak membuat beban bagi anak-anak, pekerjaan rumah. Sebuah studi pada 2014 menemukan, para siswa yang diberikan pekerjaan rumah cenderung memiliki masalah kesehatan dan kesulitan tidur di malam hari.