Sukses

Benarkah Tato Dapat Tingkatkan Kekebalan Tubuh?

Tato memiliki stereotipe buruk - namun penelitian baru menemukan, tato berikan manfaat pada kekebalan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Orang bertato umumnya mendapatkan pandangan yang negatif di lingkungannya, namun sebuah penelitian terbaru mengungkap nilai positif dari secorak tato pada tubuh.

Penelitian terbaru dari University of Alabama menunjukkan, proses yang menyakitkan dari pembuatan tato secara efektif mampu memberikan sistem kekebalan tubuh manusia.

Mengutip laman Now, Minggu (27/3/2016) studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Human Biology ini, melibatkan 29 subyek berusia 18 sampai 47 yang mendapatkan pemeriksaan sebelum dan setelah pembuatan tato. Pemeriksaan dilakukan secara khusus dengan menganalisis air liur mereka tepatnya pada kadar imunoglobulin A dan kadar kortisol yang berisi antibodi dan pengaruh stres seseorang.

Hipotesis para peneliti mengungkap, seseorang yang tubuhnya berulang kali di tato memiliki kondisi stres yang lebih tinggi. Hasil ini menimbulkan pemikiran bahwa tato dijadikan alat peringan beban dari orang yang merasakan stres.

Namun, peneliti juga mengungkap adanya faktor kekebalan tubuh dari proses tato. Tubuh yang sering kali merasakan jarum tato yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, akan terbiasa dengan rasa sakit itu sehingga akan memperoleh kekebalan yang meningkat.

Kekebalan yang terjadi di luar pengertian terhadap fungsi kekebalan tubuh atau imun untuk kesehatan, tetapi hanya menunjukkan rasa kebal akibat rasa sakit setelah sesi tato selesai dilakukan.

Christopher Lynn, salah satu penulis studi juga profesor antropologi mengatakan, "Saya berharap orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk tidak memperbanyak tato pada tubuhnya, dan saya tidak akan memberi mereka bahwa tato adalah anjuran yang baik," pungkasnya.

Video Terkini