Liputan6.com, Jakarta Jangan abaikan bentuk tinja. Sebab kotoran manusia ini ternyata dapat mengungkapkan kondisi kesehatan Anda serta peringatan kanker usus.
Seperti diberitakan Dailymail, Senin (28/3/2016), sebuah studi pernah menemukan keterkaitan antara kesehatan usus dengan perubahan warna dan tekstur tinja yang menjadi indikasi serius kesehatan.Â
Baca Juga
Baca Juga
Konsultan kanker usus, Ash Gupta menciptakan diagram yang bisa Anda pelajari mengenai tinja dan kesadaran gejala kanker usus.Â
Advertisement
"Kurang dari 10 persen orang yang didiagnosis kanker usus akan bertahan selama lebih dari lima tahun. Namun bila diketahui lebih awal, peluang kelangsungan hidup secara signifikan meningkat," katanya.
Gupta mengatakan, penelitian telah membuktikan, setengah dari kasus kanker usus sebenarnya dapat dicegah dengan makanan dan minuman sehat, aktif secara fisik dan menjaga berat badan yang sehat. Hal ini didukung oleh tren, sekitar 54 persen dari kasus kanker usus terjadi di negara yang lebih maju.
"Sebanyak 90 persen pasien kanker usus yang berusia di atas 50 memengaruhi banyak pria daripada wanita. Konsumsi daging merah berlebihan dan rendah sayuran serta serat dapat meningkatkan risikonya," ujarnya.
Dengan adanya grafik yang ia buat, Gupta berharap semua orang dapat memperhatikan tanda-tanda peringatan kanker. Dia menyontohkan, kotoran yang terlihat gelap dapat menjadi tanda penyakit dan segera periksakan diri ke dokter.
"Jika Anda kesulitan buang air besar selama lebih dari tiga minggu, atau jika Anda telah melihat darah dalam kotoran Anda, konsultasikan dengan dokter Anda segera," tegas Gupta.
Situs kesehatan Inggris mencatat, ada beberapa tanda yang umum terjadi bagi penderita kanker usus seperti:
-Â Perdarahan dalam kotoran Anda
-Â Perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung tiga minggu atau lebih
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan ekstrem tanpa alasan yang jelas
- Rasa sakit atau benjolan di perut Anda
Gupta menambahkan, orang-orang dapat mengurangi risiko kanker usus dengan mengurangi alkohol, makanan berlemak dan daging serta meningkatkan asupan buah, sayur dan ikan.