Sukses

1 dari 4 Orang di Jepang Suka Menangis di Toilet Kantor

Satu dari empat orang atau sekitar 24,9 persen ternyata pernah menangis di toilet setidaknya sekali.

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia kalau sejumlah besar masyarakat Jepang begitu mementingkan pekerjaan. Namun tidak peduli seberapa besar komitmen Anda terhadap perusahaan, kadang ada beberapa hal yang tidak membuat nyaman hingga akhirnya menangis.

Belum lama ini, situs internet My Navi melakukan survei terhadap 405 pria dan wanita dewasa untuk mengetahui seberapa sering mereka menangis selama jam kerja dan di mana tempat yang nyaman untuk menangis. Hasilnya cukup menarik, satu dari empat orang atau sekitar 24,9 persen orang Jepang ternyata pernah menangis di toilet setidaknya sekali.

Beberapa alasan bisa ditebak, seperti misalnya adu argumen, bos tidak masuk akal. "Atasan saya sering memberitahu untuk melakukan sesuatu, kemudian mengatakan untuk melakukannya lagi, dan kemudian menyalahkan saya," kata salah seorang peserta perempuan berusia 39 tahun, seperti dikutip Rocketnews24, Selasa (5/4/2016).

 

Meski begitu, air mata tidak selalu dipicu oleh rangsangan eksternal. Kadang mereka juga merasa butuh menenangkan diri karena mengacaukan sesuatu yang sederhana.

Demikian pula, ada seorang wanita 40 tahun di bidang IT yang tidak dapat menahan tangis bukan karena ada orang yang berteriak padanya atau menyatakan ketidaksenangan dengan kinerja pekerjaannya, tetapi karena dia sendiri menganggap dirinya tidak bisa membantu kawannya.

Di Jepang, menangis memang bukan hal yang negatif. Para penghibur dan bintang olahraga diharapkan menangis saat pensiun, tak peduli kali-laki dan perempuan. Dalam bahasa Jepang, laki-laki yang menangis disebut 'otoko namida'. Sedangkan drama TV (dorama) juga menyajikan adegan menangis. Bagaimana dengan Anda, apakah sering menangis di toilet juga?