Sukses

Obat Bukan Satu-satunya Cara Kendalikan Diabetes

Bagi penyandang diabetesi, obat bukan satu-satunya cara mengendalikan penyakit yang membuat kadar gula dalam darah tinggi ini.

Liputan6.com, Jakarta Bagi penyandang diabetesi, obat bukan satu-satunya cara mengendalikan penyakit yang membuat kadar gula dalam darah tinggi ini. Konsumsi obat menempati urutan ketiga menjaga tingkat gula darah mendekati normal.

"Obat itu nomor tiga. Pertama atur makan, lalu atur aktivitas fisik, baru obat," tutur pakar diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Sidartawan Soegondo dalam dialog di Kantor Kemenkes RI dalam peringatan Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April, ditulis Jumat (8/4/2016).

Menurut Prof. Sidartawan jenis makanan dan tingkat aktivitas fisik memainkan peran penting dalam mengendalikan gula darah, seperti halnya obat-obatan.

Namun tidak semua diabetesi mengonsumsi obat yang sama, hal ini tergantung kondisinya saat bertemu dengan petugas kesehatan.

"Berbicara obat, untuk orang sakit gula berbeda-beda, Jika sudah ada gejala baru berobat, itu obatnya banyak karena artinya dia sudah lama kena diabetes. Lalu jika datang sudah dengan aneka komplikasi, obatnya makin banyak lagi mulai dari obat untuk gula darah, kolesterol, stroke," tutur pria yang juga Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI ini.

Oleh karena itu ia menyarankan lebih baik melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum munculnya gejala diabetes seperti lemas, loyo, sering kencing, sering minum. Jika sudah muncul gejala tersebut sudah dipastikan terkena diabetes.