Sukses

Masyarakat Dunia Menggemuk, tapi Tidak dengan Wanita Prancis

Orang Prancis tidak suka diet, tapi mereka senang menikmati makanan dalam porsi kecil.

Liputan6.com, Sydney- Dalam sebuah studi besar yang melibatkan 19 juta partisipan, survei menunjukkan terjadi peningkatan jumlah orang obesitas di dunia. Jika pada 1975 ada 105 juta orang, pada 2014 sebanyak 641 juta orang mengalami obesitas.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis Inggris, The Lancet, menerangkan setiap dekade 1,5 kg lebih berat. Australia, Kanada, Irlandia, New Zealand, Inggris, dan Amerika Serikat jadi negara yang memiliki berat badan berlebih terbanyak.

Sementara itu, ada beberapa negara yang tidak mengalami kenaikan indeks massa tubuh (IMT) signifikan selama 40 tahun studi ini. Para wanita yang ada Belgia, Prancis, Swiss, Jepang, dan Singapura hampir tidak memiliki peningkatan rata-rata IMT.

"Hampir tidak ada peningkatan IMT pada wanita di Belgia, Prancis, dan Swis," ucap Professor Jennie Brand-Miller dari University of Sydney.

Padahal mereka merupakan masyarakat yang mengonsumsi makanan seperti cokelat, keju, dan wine. "Kita perlu mempelajari mereka dengan baik," kata Jennie lagi.

Menurut ahli nutrisi Francoise L'Hermite, rahasia orang-orang Prancis tetap langsing adalah mereka mempersiapkan sendiri menu masakannya.

"Bagi orang Prancis, makan merupakan momen yang penting. Ini adalah saat ketika bisa berbagi kesenangan. Kehadiran makanan sama pentingnya dengan perbincangan," kata L'Hermite mengutip laman news,com.au, Selasa (12/4/2016).

Lalu, selain gemar masak dan makan bersama, bagi orang Prancis, mereka senang untuk mengonsumsi makanan apa pun tapi dalam porsi kecil.

"Bagi orang Prancis, mereka tidak percaya pada kebahagiaan-kebahagiaan besar. Dalam hidup itu ada banyak kebahagiaan-kebahagiaan kecil, termasuk makanan," tutur penulis buku French Women Don’t Get Fat, Mireille Guiliano.