Liputan6.com, New York- Kini sudah ada bukti yang cukup untuk mengatakan bahwa ibu hamil yang terinfeksi virus Zika bisa melahirkan anak dalam kondisi mikrosefali dan cacat otak . Hal ini diungkapkan Pusat Pengendalian dan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention pada Rabu, 12 April 2016.
Hasil penelitian CDC ini dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine ini dipimpin oleh dokter Rasmussen. Mereka telah melakukan riset berminggu-minggu salah satunya dengan mempelajari kondisi janin dengan mikrosefali pada wanita yang terinfeksi Zika.
Baca Juga
Dalam studi ini mengungkapkan wanita yang terinfeksi virus Zika saat hamil bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi mikrosefali dan cacat otak lainnya. Namun tidak semua wanita yang saat hamil terinfeksi virus ZIka akan memiliki masalah yang sama seperti diungkapkan dalam pernyataan CDC.
Advertisement
"Kini sudah tidak ada lagi rasa ragu bahwa zika bisa menyebabkan mikrosefali," terang Direktur CDC, Thomas R. Frieden.
Baca Juga
Thomas mengungkapkan kesimpulan ini setelah tim peneliti melakukan evaluasi dari banyak studi. "Belum pernah ada dalam sejarah terjadi sebuah situasi dari gigitan nyamuk yang bisa mengakibatkan kecacatan," tambah Thomas lagi, melansir laman NY Times, Kamis (14/4/2016).
Ia berharap dengan pengumuman ini meningkaktan kesadaran dan perhatian masyarakat tentang potensi terkena Zika bagi orang-orang yang melakukan perjalanan ke daerah terdampak di Amerika Latin serta beberapa negara lain seperti Puerto Rico dan American Samoa.
"Sekarang kita jadi lebih yakin bahwa virus Zika bisa menyebabkan mikrosefali, kami harap orang-orang kini berfokus pada upaya pencegahan," terang Thomas lagi.