Liputan6.com, Florida- Normal bila tubuh mengeluarkan keringat saat sedang di bawah terik matahari maupun berolahraga. Namun jika kondisi terjadi pada Julie Reid (28) dia akan amat tersiksa karena wanita asal Florida, Amerika Serikat ini alergi terhadap keringatnya sendiri.
Menurut dokter yang merawatnya, Julie memiliki kondisi gangguan imunologi bernama cholinergic urticaria. Kondisi ini membuat kulitnya jadi hipersensitif terhadap keringat. Jika keringat mengucur, kulitnya akan kemerahan dan ia pun tersiksa karena kesakitan.
Baca Juga
Advertisement
"Ini seperti penyiksaan hidup. Ini benar-benar menyiksa," kata Julie saat diwawancarai ABC News.
Baca Juga
Kondisi alergi langka ini mulai dirasakannya sekitar tiga tahun lalu saat ia masih bekerja di gymnastic gym. Awalnya berat badannya bertambah hingga 50 kg lalu ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena saat ia berkeringat membuat kulitnya muncul ruam-ruam merah.
"Saat itu aku tidak bisa lagi melatih di gymnastic dan menjadi penari, karena aku tidak bisa berjalan menyusuri toko-toko di hari yang panas," tutur Julie saat menuliskan kisahnya di situs pribadinya dikutip pada Senin (18/4/2016).
Untuk mengatasi kondisi alergi langka tersebut, dokter hanya bisa memberikan anthistamin. Perjuangannya belum selesai, tak bisa bekerja di bidang gymnastic yang dimilikinya membuatnya jadi pengangguran.Â