Liputan6.com, Jakarta Angka kematian ibu akibat aborsi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ginekolog sekaligus konsultan seks, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menilai itu akibat kurangnya pengetahuan seksual sejak dini. Hingga kini angka itu terus bertambah, dari 2,3 juta terus meningkat. Karena itu, yang tak menutup kemungkinan akan tembus di angka tiga juga per tahun.
"Mereka hamil sebelum menikah lalu aborsi di dukun," kata Boyke ditulis Rabu (20/4/2016).
Baca Juga
Karena itu, cobalah terbuka membahas masalah seks ke anak. Tak perlu malu lagi karena semua ini demi si Kecil agar ketika tumbuh menjadi remaja dan dewasa, ia tidak salah dalam melangkah. Ia pun jadi tahu kapan waktu yang tepat "menyerahkan" tubuhnya. Dan yang paling terpenting, sebutlah nama organ dengan nama sebenarnya, bukan menggunakan kata kiasan.
Advertisement
"Orangtua nggak perlu ngomong pakai burung atau dompet, langsung saja pakai bahasa penis atau vagina. Anak yang punya rasa trust ke orangtua akan lebih memahami itu," ujar Boyke,
Menurut Boyke, orangtua adalah panutan anak yang bisa menjadi sosok paling ideal dalam memberikan pendidikan tentang seks. Begitu anak memasuki usia TK, di situ waktu yang tepat untuk ayah atau ibu memberi pemahaman tentang seks yang sesuai.
"Misal saya, anak saya sudah saya jelaskan mengenai menstruasi dan segala prosesnya hingga masalah kehamilan. Terbuka saja, biar anak jadi paham apa yang terjadi kalau dia menstruasi dan hamil," kata Boyke.