Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin telah mengetahui, roti tawar putih itu tidak sehat. Selain nilai gizinya sedikit, makanan ini juga dianggap memiliki indeks glikemik tinggi yang menyebabkan gula darah bisa cepat naik.
Penulis buku Belly Fat Diet For Dummies, Erin Palinski-Wade, RD, mengatakan, roti tawar putih terbuat dari terigu dan pengembang. Hal ini menyebabkan serat dan proteinnya hilang sekitar 25 persen.
Baca Juga
"Meski roti tawar putih memiliki beberapa nutrisi seperti vitamin dan zat besi B tapi serat dan proteinnya jauh lebih rendah dari tepung gandum," katanya, seperti dikutip Everydayhealth, Kamis (21/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, kata dia, roti putih membuat gula darah tidak menentu. Ahli gizi, Erin Palinski-Wade bahkan mengatakan, roti putih bisa memicu risiko diabetes tipe 2.Â
"Karena ketika kelebihan insulin dilepaskan ke dalam aliran darah, sel-sel menjadi lebih resisten insulin sehingga sulit mengontrol gula darah," ujarnya.
Penelitian yang dipublikasikan pada 2010 dalam American Journal of Clinical Nutrition juga mendukung pernyatan ini. Dalam studi tersebut, ilmuwan menemukan, setelah makan karbohidrat olahan seperti roti putih, gula darah cenderung disimpan sebagai lemak dalam tubuh.
"Itu sebabnya setelah makan roti putih, kita merasa kenyang namun cepat lapar lagi. Akibatnya, asupan kalori kian meningkat sepanjang hari," kata Palinski-Wade.
Lantas bagaimana menyiasatinya?
1. Gandum
Pilihlah roti yang 100 persen gandum. Tapi kandungan gandum pada label saja tidak cukup karena banyak roti mengandung tepung lebih halus daripada gandum.
2. Ganti pengganti roti
Ganti karbohidrat roti tawar dengan pilihan makanan lain. Anda bisa mencoba hummus atau menggunakan sayuran hijau untuk membungkus topping sandwich.