Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita merasa mencukur bulu kemaluan dapat menambah kepercayaan diri khususnya di depan pasangan. Namun sebenarnya, perlukah wanita melakukannya dan apa dampaknya?
Menanggapi hal tersebut, dokter ZAP, dr Fika Putri Aesthetika B.Med. Sci, MARS membenarkan kalau mencukur bulu di area kemaluan atau dikenal dengan Brazilian wax cenderung dilakukan wanita untuk menambah kepercayaan diri dan bersih saja. Namun dia mengingatkan beberapa konsekuensi yang bisa didapat.Â
Baca Juga
"Proses pencabutan di area kemaluan akan memicu pergerakan akar rambut. Bila tidak dilakukan dengan teknik dan dokter yang benar maka akan menimbulkan trauma yang menyebabkan folikulitis atau radang folikel rambut serta infeksi," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Advertisement
Tak hanya itu, kata dia, pencabutan bulu di daerah intim akan terasa lebih sakit dibandingkan waxing di bagian tubuh lain. "Area kemaluan merupakan tempat yang memiliki banyak saraf sehingga kulit bisa menjadi sensitif dan akan terasa lebih sakit bila bulu itu dicabut," ujarnya.
Sebelumnya Jurnal Urology menyebutkan 80 persen wanita mencukur bulu kemaluannya. Asisten Profesor Ginekologi di UCLA, Amy Stoddard, MD, menyampaikan cukur bulu kemaluan bisa membahayakan organ intim.
Seorang ginekolog atau ahli kandungan di Brigham and Women's Hospital di Boston, Kari Braaten, MD juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, mencukur atau mencabut bulu kemaluan bisa membuat kulit lebih rentan sehingga lebih mudah untuk terserang bakteri atau Infeksi Menular Seksual (IMS).