Liputan6.com, Jakarta Kebersihan area intim tentu jadi prioritas semua orang, terutama kaum Hawa. Meski begitu para ahli kembali mengingatkan agar wanita berhati-hati membersihkan bagian paling pribadi tersebut.
"Vagina cukup baik dalam membersihkan sendiri bagian tersebut," kata Nacy Herta, M.D, ob-gyn di Michigan State University. Alasannya, vagina memiliki pH rendah yang mencegah pertumbuhan bakteri.
Baca Juga
"Hal ini lah yang membuat vagina bermusuhan dengan bakteri," ucapHerta. "Jika Anda menggunakan hal-hal yang mengubah pH, Anda memungkinkan bakteri berkembang berlebihan," lanjutnya. Dan tentunya hal ini akan menyebabkan infeksi jamur dan masalah lainnya pada vagina.
Advertisement
Baca Juga
Herta juga menyinggung, normal jika vagina terkadang mengeluarkan cairan dan sedikit berbau terkait siklus bulanan. "Banyak wanita yang mengira mereka perlu mengatasi hal itu, padahal itu adalah cara vagina membersihkan diri," jelas Herta, dilansir dari laman Glamour, Selasa (26/4/2016).
Pun merupakan hal yang normal jika area intim jadi sedikit berbau setelah berhubungan seks. "Sperma bisa mengubah kadar pH. Tapi vagina akan mengatasi hal itu," jelasnya.
Meski ada beragam produk pembersih area kewanitaan, Herta menyarankan untuk tak menggunakan produk tersebut, terutama yang berkaitan dengan douching.
Jadi bagaimana sebaiknya Anda membersihkan area kewanitaan? Herta hanya menyarankan menggunakan sabun yang sangat lembut hanya pada bagian labia ketika mandi. Setelah selesai, segera keringkan dengan handuk dan pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam karena kondisi lembap akan menyebabkan infeksi jamur.