Liputan6.com, Jakarta Diabetes memang penyakit yang melekat seumur hidup, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Hanya saja, pemeriksaan rutin sepertinya masih menjadi kendala.
Seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD, FINASIM, di Indonesia, mayoritas pengidap diabetes tidak melakukan pengecekan secara rutin. Padahal, perkembangan kadar gula darah seseorang dapat berubah dalam kurun waktu tertentu, sehingga diperlukan pengecekan gula darah secara teratur.
Baca Juga
"Pengecekan diperlukan tidak saja untuk mengetahui kadar gula darah, namun juga dapat membantu program terapi pengelolaan dan pengobatan diabetes. Dengan pengecekan yang teratur, diharapkan kadar gula darah dapat dikendalikan dan komplikasi diabetes dapat dihindari," katanya melalui siaran pers, Selasa (26/4/2016).Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut Tri, jika kadar gula darah terkendali, obat-obatan tidak lagi diperlukan karena diabetes cukup dikelola dengan pengendalian makan dan melakukan aktifitas fisik yang sesuai. Risiko komplikasi diabetes pun dapat dihindari.
"Dengan pemeriksaan gula darah rutin, pengidap diabetes dapat melihat bagaimana makanan yang dikonsumsi dan aktivitas sehari-hari mempengaruhi kadar gula darah. Selain itu, dapat terlihat juga apakah terapi pengobatan diabetes sudah efektif atau belum, sehingga dokter dapat dapat memberikan rekomendasi medis lebih lanjut," ujarnya.
Dia menuturkan, diabetesi harus menjaga kadar gula darah, tekanan darah dan kadar lemak darah senormal mungkin. Caranya? dengan mengendalikan pola makan dan melakukan aktivitas fisik yang tepat serta pengecekan gula darah secara mandiri, dengan menggunakan alat ukur kadar kadar gula darah yang dijual bebas di pasaran.Â