Liputan6.com, Batam Puluhan anak di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau masuk dalam kategori kurang gizi. Hal ini ditandai dengan secara kasat mata terlihat normal namun lesu.
"Gizi kurang di sini karena orangtua salah dalam memberikan makanan pada anak-anak. Sebelum makan, orangtua sudah memberikan camilan. Sehingga pada saat makan anak-anak jadi susah makan," tutur salah satu tim Nusantara Sehat, Jemris Mikael Atadena (26).
Baca Juga
Camilan yang dikonsumsi pun kurang nutrisi misalnya keripik atau makanan tinggi gula. Sehingga kebutuhan nutrisi tubuh anak-anak kurang terpenuhi.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, kecamatan yang berbentuk kepulauan ini sulit mendapatkan sayur dan buah sehingga harganya mahal. Namun memang kebutuhan akan makanan laut yang tinggi protein berlimpah.
Menurut pemantauan pria yang lulusan Gizi Akademisi Indonesia, Makasar ini kasus gizi kurang terjadi pada anak-anak yang bapak ibunya bekerja. Kesibukan orangtua membuat kebutuhan gizi anak sedikit terlupakan karena orangtua sering memberikana makanan anak yang instan atau cepat saji.
Melihat kondisi ini Jemris pun rutin melakukan penyuluhan pentingnya konsumsi gizi seimbang. Ia pun menyalurkan susu tambahan maupun makanan agar anak-anak yang mengalami kurang gizi segera normal kondisinya.