Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

1 dari 3 Wanita Pernah Mencoba Seks Anal

Penelitian dalam Journal of Sexual Medicine mengatakan 1 dari 3 wanita pada usia 19-44 tahun pernah mencoba seks anal setidaknya sekali.

Liputan6.com, Jakarta Seks anal hingga saat ini masih menjadi sesuatu yang tabu, baik untuk dibahas ataupun dilakukan. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Journal of Sexual Medicine, lebih satu dari tiga wanita pada usia 19-44 telah mencoba seks anal setidaknya satu kali. Komentar mereka tentang seks anal pun cukup beragam ada yang mengatakan sakit dan sebaliknya.

Untuk Anda yang penasaran, menurut pakar seks, sebaiknya Anda mengenali lebih jauh lagi tentang anal seks. Apakah itu menyakitkan atau justru sebaliknya. Jika ada rasa sakit yang terasa, biasanya dipicu oleh teknik yang salah.

Melansir Prevention, Kamis (5/5/2016), berikut ini adalah fakta tentang seks anal yang menarik untuk diketahui:

Tidak harus menyakitkan

"Ini mungkin terasa menyakitkan, tapi jika dilakukan dengan tepat seharusnya tidak menyakitkan," kata Alyssa Dweck, MD, asisten profesor klinis di Mount Sinai School of Medicine.

Lain halnya jika anda memiliki riwayat wasir atau mengalami masalah pencernaan. Tidak seperti vagina, anus tidak dapat mengeluarkan cairan. Itulah alasan mengapa dibutuhkan banyak pelumas untuk melakukannya.

Apakah anus akan rusak?

"Beberapa orang khawatir bahwa anal seks akan menyebabkan inkontinensia," ucap Dweck.

Anus akan merenggang untuk menampung penis atau mainan seks. Dan akan kembali ke bentuk normal saat penis keluar.

Apakah dapat membuat orgasme?

Untuk beberapa wanita, anal seks dapat menghadirkan sensasi seksual. Anus merupakan organ tubuh yang memiliki banyak saraf, yang bisa membuat hal-hal menjadi intens. Dan beberapa wanita bisa merasakan orgasme.

Gunakan kondom

Sekalipun anda berada dalam hubungan monogami, kondom tetap harus dilakukan. Pertama, untuk mengurasi rasa gesekan yang ada di anus. Kedua, jaringan anal begitu rapuh dan rentan terhadap sesuatu yang mikroskopis, artinya dapat menyebabkan bakteri mudah masuk.