Liputan6.com, Jakarta Kim Kardashian tidak pernah mengecewakan. Semua orang pasti setuju, meski dia telah beberapa kali melakukan perawatan pada tubuhnya namun hasilnya selalu sempurna. Sayangnya, sejumlah perawatan payudara tidak direkomendasikan pakar kesehatan.
Seperti disampaikan dokter kulit sekaligus Direktur Juva Skin and Laser Center di New York City, Bruce Katz, MD, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada payudara antara lain:
Baca Juga
1. Mencabut bulu di sekitar payudara dengan lakban
Advertisement
Meski agak aneh memiliki bulu di sekitar payudara, tapi jangan berusaha mencabutnya. Menurut Katz, mencabut bulu sekitar payudara hanya akan mengiritasi kulit dan menyebabkan ruam, terutama di sekitar puting susu yang sangat sensitif. Belum lagi, Anda bisa mengembangkan alergi terhadap zat dalam perekat (selotip, lakban dsb) dan akhirnya eksim.
Â
Baca Juga
2. Botox
Beberapa orthopaedi menjajakan "breastox", perawatan menyuntikkan otot dada dengan Botox untuk menggembirakan pasangan. Nyatanya, botox di area payudara bisa menyebabkan kelumpuhan otot hingga punggung.
Studi yang dipublikasikan dalam American Society of Plastic Surgeons juga menemukan, menyuntikkan botox ke dalam payudara tidak akan berguna bila Anda ingin membesarkan payudara.
Para ahli juga harus hati-hati menyuntikkan filler pengisi wajah seperti Restylane ke payudara. "Kami tidak memiliki data apapun tentang keselamatan," kata ahli bedah plastik, Alexes Hazen, MD.
3. Waxing rambut puting
Anda mungkin bisa waxing bulu ketiak, namun waxing bulu puting bukan pilihan tepat. Sebab menurut Dr Katz, waxing di area puting ini dapat menyebabkan jaringan parut.
4. Berlari dengan bra yoga
Saat berlari, bra yoga tidak cukup mendukung untuk menjaga payudara. Selain tidak nyaman, bra ini juga dapat memecah jaringan ikat di dada dan menyebabkan kendur.Â
5. Tindik puting
Tindik juga dapat merusak saluran produksi susu yang akan menjadi masalah saat Anda menyusui nanti. Dr. Katz mengatakan, beberapa wanita alergi terhadap logam yang digunakan untuk menindik atau di cincin itu sendiri, yang dapat menyebabkan ruam parah. "Lebih buruk lagi, jika tempat tidak benar disinfeksi, Anda dapat kontrak hepatitis B, hep C, atau HIV," ujarnya, seperti ditulis Health, Sabtu (7/5/2016).