Sukses

Hamil, Ibu Ini Kecanduan Makan Tanah dan Batu Bata

Pada tiga bulan kehamilannya, Jenny Mason jadi sangat ingin makan batu bata, semen, tanah, dan pasir.

Liputan6.com, Jakarta Wanita hamil terkadang memang memiliki keinginan mencemil yang tak biasa saat hamil. Biasanya keinginan ini berkisar pada makanan, mulai dari cokelat, mangga muda, atau makanan lainnya. Tapi tak begitu halnya dengan Jenny Mason.

Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Senin (9/5/2016), ibu 30 tahun dari Liverpool, Inggris ini memiliki keinginan ngidam yang luar biasa aneh. Dia suka mengikis bata dari dinding, meletakkannya di dalam mangkuk dan memakannya, seperti sedang makan sereal.

Dia berusaha menyembunyikan kebiasaan anehnya ini dari pasangan dan teman-temannya selama enam bulan karena malu.

Ketika dinding tempat tinggalnya mulai terlihat longgar - sembilan batu bata mulai longgar dan butuh disangga semen lagi - Stephen Connor, pasangan Jenny marah dan bilang akan melapor pada tuan tanah mereka, saat itulah Jenny baru mengaku.

Jenny mengatakan, "Aku menggunakan pisau untuk mengikis batu bata dari dinding di luar rumah kami untuk memuaskan keinginanku. Untuk beberapa hari aku akan merasa puas. Tapi setelahnya aku akan ingin untuk makan batu bata, semen, tanah atau pasir lagi."

Jenny pertama kali mengalami keinginan aneh itu pada bulan Maret 2012, tiga bulan pada kehamilan pertamanya.Hal ini dimulai ketika Jenny menonton aara tentang bangunan di TV pada suatu malam, dan tiba-tiba jadi sangat ingin makan ketika menonton adegan memasang batu bata untuk tembok.

Jenny biasanya melakukan kebiasaan anehnya ini saat Stephen sedang bekerja. Atau jika pasangannya itu berada di rumah, Jenny akan pura-pura mengajak anjingnya berjalan-jalan, dan kemudian berusaha mencari tanah atau pasir untuk dimakan.

Saat kehamilannya berusia enam bulan, Jenny mulai mengalami sakit pada gigi belakangnya, juga konstipasi karena menelan batu bata, pasir atau tanah. Jenny juga mengakui kalau ia khawatir akan kesehatan bayinya, sehingga ia memutuskan untuk mengunyah bahan-bahan tadi, kemudian melepehnya.

Setelah akhirnya mengakui kebiasaan anehnya ini pada pasangannya, Jenny memeriksakan dirinya ke dokter. Jenny kemudian didiagnosis memiliki penyakit Pica.

Jenny pikir ngidam anehnya ini akan hilang dengan sendirinya begitu anaknya lahir. Namun, setelah melahirnya, keinginan anehnya ini masih terus berlanjut sampai tiga bulan setelahnya.

Suatu pagi dia terbangun dan tidak lagi memiliki keinginan untuk makan bata - dan menemukan selama satu minggu kemudian bahwa keinginan anehnya itu sudah hilang.

2 dari 2 halaman

Apa itu Pica?

Apa itu Pica?

Pica adalah gangguan makan yang dikarakterisasikan dengan keinginan untuk memakan sesuatu yang tak memiliki nutrisi. Ini bisa termasuk batu, pasir, cat, dan kotoran. Hal ini seringnya dialami oleh mereka yang memiliki kesulitan belajar atau sedang hamil.

Penyakit ini bisa mengakibatkan komplikasi serius jika pasien memakan sesuatu yang berbahaya atau tidak bisa dicerna.

Hal ini termasuk mengalami keracunan, atau mengalami bagian tubuh yang terobstruksi - biasa terjadi pada mereka yang suka makan rambut.

Hal ini juga bisa berujung pada konsumsi kalori berlebihan atau malah kurang gizi. Infeksi parasit dan kerusakan gigi juga bisa dialami oleh mereka yang menderita Pica.

Â