Liputan6.com, Jakarta Terkait kasus Yuyun, personel grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, mengatakan anak lelaki harus diajari menghargai perempuan sejak dini.
"Awalnya pendidikan baik di rumah maupun di sekolah," kata Bimbim saat menanggapi kasus pemerkosaan yang dialami Yuyun.
Yuyun, seorang remaja berusia 14 tahun meninggal dunia akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh 14 pemuda di Rejang Lebong, Bengkulu.Â
Advertisement
Baca Juga
Kasus tersebut terjadi pada awal April. Yuyun yang sendirian melintas sepulang sekolah, diperkosa hingga tewas oleh kawanan pemuda yang mabuk akibat minum tuak.
"Anak laki-laki harus diajarkan untuk menghargai perempuan. Perempuan harus dihormati. Kalau lihat perempuan diganggu, harus dilindungi walaupun tidak kenal," kata dia.
Meski demikian, Bimbim tak memungkiri bahwa kasus pemerkosaan tersebut bermula dari pengaruh minuman beralkohol.
Selain itu, dia menilai juga ada sistem yang salah sehingga terjadi kasus pemerkosaan brutal tersebut.
"Sistem gagal melindungi masyarakatnya. Seharusnya pemerintah setempat berperan aktif dalam memberikan rasa aman melindungi masyarakatnya," ujarnya.Â
Bimbim memberi contoh pada 1980-an di New York terjadi pemadaman listrik selama tiga hari. Akibatnya, kota yang selama ini aman berubah menjadi tidak aman serta kriminalitas meningkat.
"Bisa jadi daerah tersebut belum tersentuh dengan sistem yang baik," tukas pendiri grup band Slank itu.