Liputan6.com, Jakarta Saat anak menduduki bangku sekolah, rasa ingin tahu mereka akan semakin meningkat. Didukung dengan media dan sarana informasi yang semakin mudah di akses, tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan mudah mengetahui atau mulai bertanya tentang topik yang belum seharusnya diketahui.
Baca Juga
Seperti yang terjadi beberapa pekan ini, pemberitaan kasus pelecehan seksual yang ramai diperbincangkan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Bukan saja bagaimana orangtua menjaga anaknya, tetapi di satu sisi orangtua pun harus mampu menjawab ketika anak melontarkan pertanyaan, "pelecehan seksual itu apa?".
Ajeng Raviando, Psi, seorang psikolog anak menuturkan, untuk menghindari sang anak menemukan jawaban yang tidak tepat, menjadi tugas wajib orangtua - khususnya ibu - untuk menjawab pertanyaan anak sesuai dengan porsinya.
Advertisement
"Sayangnya informasi di-googling sama anak belum tentu sesuai dengan tahapan usianya. Jadi lebih baik kita (orangtua) yang menjawab - daripada dijawab oleh si Google. Jadi upayakan kita gali dulu sebetulnya anak sudah tahu sejauh mana sih...,"saat ditemui Health-Liputan6.com, di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (12/05/2016).
Seperti yang dituturkan oleh Ajeng, ibu wajib menjawab dan memberikan penjelasan kepada anak dengan bertanya lebih dahulu kepada mereka, sejauh mana sang anak mengetahui hal tersebut.
"Misalnya dengan menanyakan, 'emang kamu tau dari mana?' gitu - atau tanyakan darimana informasi tadi tentang pelecehan seksual. Misalnya dia bilang 'iya temen-temen banyak yang denger', nah dari situ kita bisa menerangkan sampai pada tahap batasan usia anak.", jelas Ajeng.
Dengan mengetahui terlebih dahulu sejauh mana sang anak mengetahuinya, para ibu tetap bisa memberikan penjelasan atau informasi yang sesuai dengan porsi mereka untuk menghindari kelebihan informasi yang jauh lebih dalam.