Liputan6.com, Jakarta Akylai Akmoldoeva, ibu berusia 86 tahun dengan tujuh anak serta 20 cucu, merasa bahagia dan bangga menerima medali "Baatyr Ene (ibu-pahlawan)" dan "Ene Dunky (kemuliaan buat ibu)" dari Presiden Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev, Sabtu 14 Mei.
Bersama 18 ibu lainnya yang memiliki enam atau lebih anak, ia diundang untuk bertemu dengan Presiden Atambayev pada malam peringatan Hari Ibu di Kyrgyzstan, yang diperingati pada setiap minggu ketiga bulan Mei.
Atambayev, yang menyerahkan surat ucapan terima kasih dan hadiah kepada semua ibu yang diundang, mengatakan, "Anak-anak adalah masa depan kita. Dan setiap orang hormat pada ibu, yang membesarkan anak-anak."
Advertisement
Tahun ini, 1.902 ibu yang memiliki tujuh anak dan lebih menjadi ibu-pahlawan di Kyrgyzstan dan 437 ibu yang memiliki enam anak menerima medali Ene Dunky.
Penghargaan ibu-pahlawan di Kyrgyzstan pertama kali diberikan pada 16 April 1996 dan itu adalah anugerah kenegaraan Kyrgyzstan.
Potensi penduduk sangat penting buat Kyrgyzstan. Pada November 2015, Kyrgyzstan menyambut warga keenam jutanya. Kyrgyzstan memiliki wilayah kurang dari 200.000 kilometer persegi. Negara tersebut menganggap penambahan penduduk sebagai indeks penting kekuatan nasional menyeluruh.
Pemerintah Kyrgyzstan mendorong setiap keluarga di negeri itu agar memiliki banyak anak. Walaupun Hari Ibu diperingati di seluruh dunia pada Ahad kedua bulan Mei, hari besar tersebut telah dirayakan pada Ahad ketiga bulan Mei sejak 2012 di Kyrgyzstan karena terlalu banyak hari libur di Kyrgyzstan pada pertengahan pertama bulan Mei.
Hari Ibu ditetapkan di Kyryzstan untuk meningkatkan status dan peran ibu serta memberi perhatian lebih besar bagi masalah mereka.