Liputan6.com, Jakarta Merawat wajah dengan segala cara merupakan hal yang sah-sah saja, selama perawatan dilakukan dengan aman dan nyaman tidak akan merugikan. Seperti halnya perawatan facial yang sudah akrab di telinga setiap wanita memang akan membantu wajah terbebas dari segala bentuk masalah. Perawatan ini bermanfaat menyingkirkan komedo, mengangkat sel kulit mati, pengelupasan, hingga mencerahkan kulit.
Baca Juga
Namun seperti dilansir laman Boldsky, Senin (23/05/2016) facial dapat saja memberikan masalah kepada kulit jika dilakukan secara berlebihan dan cara yang tidak tepat.
1. Iritasi
Advertisement
Bahan-bahan atau krim yang digunakan untuk facial biasanya mengandung bahan kimia berkonsentrasi tinggi. Belum lagi produk yang diaplikasikan pada wajah beragam bentuk dan kandungannya, hal tersebut menyebabkan kemungkinan sel kulit akan rusak. Kemungkinan terbesar pun wajah akan merasakan gatal juga iritasi.
2. Mengubah warna kulit
Proses pada pengerjaan facial melibatkan pengelupasan kulit dan juga menggosok permukaan kulit. Meski kulit akan tampak bersih, proses tersebut dapat menghilangkan kelembaban yang hadir di kulit dan merusak lapisan luar kulit sehingga kulit jadi kering, warna kulit terlihat tidak rata dan berjerawat.
3. Kemerahan
Penggunaan produk berbahan kimia selama facial mungkin saja terlalu keras sehingga menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan iritasi pada kulit.
4. Jerawat
Setelah facial banyak wanita yang sadar, pertumbuhan jerawat semakin banyak. Mengapa? Sebab salah satu proses facial dapat membuka pori-pori wajah sehingga memudahkan atau merangsang produksi sebum yang menghasilkan jerawat.
5. Scarring
Saat proses penghilangan komedo para tenaga ahli facial menggunakan jari atau alat khusus untuk mengangkat komedo. Tetapi jika poses ini tidak dilakukan dengan teknik yang tepat, dapat menyebabkan luka atau bekas luka yang tinggal di wajah.
6. Kulit menjadi kering
Facial akan menurunkan tingkat kelembaban wajah yang mungkin akan memengaruhi pH (derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan) pada kulit. Hal tersebut yang menyebabkan kulit menjadi lebih kering dari sebelumnya.