Liputan6.com, Jakarta Hamil mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi pasangan yang melakukan hubungan intim namun belum siap menimang anak. Alhasil, pasangan memilih melakukan cara lain seperti dry-humping atau biasanya diartikan sebagai "dry sex". Namun, ahli mengungkapkan kehamilan bisa terjadi ketika hubungan seksual belum terjadi.
Dry sex ini adalah ketika pasangan tidak perlu melepas pakaian dan melakukan intercourse. Pasangan melakukan aktivitas seksual dengan cara menggesek-gesekkan badan dan berfokus pada area pinggul sehingga petting yang terjadi lebih intens.
Baca Juga
Menurut dokter di situs Family Planning NSW, saat pria dan wanita berhubungan tanpa penetrasi bisa menyebabkan wanita hamil. Ini mengejutkan tapi bisa terjadi bahkan jika keduanya berpakaian.Â
Advertisement
Baca Juga
"Jika air mani kontak dengan vagina maka ada risiko kehamilan," menurut Family Planning NSW.
Alasan yang dikemukakan dokter bahwa air mani bisa merembes ke celana dalam, meski langka tapi ada kemungkinan wanita hamil.
Kehamilan juga bisa terjadi pada ibu menyusui yang berpikir bahwa menyusui bisa menjadi kontrasepsi alami. Menyusui sebenarnya hanya bisa menurunkan kemungkinan untuk hamil selama masa menyusui, tapi bukan berarti menyusui menjadi metode untuk kontrasepsi.
Sama halnya dengan anggapan 'tembak di luar' yang aman dari kehamilan. Ejakulasi di luar juga berisiko kehamilan. "Kehamilan bisa terjadi bahkan jika penis ditarik keluar sebelum ejakulasi karena sejumlah kecil dari air mani dalam cairan pra-ejakulasi bisa bersentuhan dengan vagina," kata NSW Health menjelaskan seperti dilansir Dailymail, Kamis (26/5/2016).
Bentuk kontrasepsi yang populer tetapi non-medis yang banyak dipraktikkan pasangan adalah 'metode kalender '. Metode ini membuat pasangan berpantangan berhubungan seks saat wanita berovulasi atau saat masa subur. Sebaliknya, seorang wanita bisa hamil kapan saja selama siklus menstruasi - bahkan selama haid.