Liputan6.com, Jakarta Bablu yang selalu dipanggil "anak setan" terpaksa lari dari kampung halaman untuk memulai kehidupan baru di Mumbai. Julukan "anak setan" diberikan lantaran lengan sebelah kirinya berukuran lebih besar dibanding sebelah kanan.
Orang-orang yang memberikan julukan itu mungkin tidak mengerti kondisi yang sedang dialami Bablu. Dunia kedokteran biasa menyebut kondisi itu dengan gigantisme.
Ia mengaku kepada wartawan di sana yang mengikuti kesehariannya bahwa baik ibu maupun sang ayah tak lagi mengakuinya sebagai anak, sehingga para tetangga berpikir kalau dia adalah anak setan. Stigma itu yang memaksa Bablu bermigrasi ke Mumbai.
Advertisement
"Dia pikir akan menghilang dalam kerumunan jutaan orang dan mulai mencari nafkah. Tapi ternyata ia mengalami nasib yang sama, karena orang takut dengan tangannya," kata sang wartawan dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/5/2016).Â
Baca Juga
Gigantisme juga dikenal dengan acromegaly, hasil dari hormon pertumbuhan yang berlebihan. Gigantisme menyebabkan bagian tertentu dari tubuh untuk tumbuh secara berlebihan juga. Paling sering jari tangan dan kaki, tapi bisa juga seperti Bablu, anggota tubuhnya yang lain ikut membesar.
Kelenjar pituitari, yang berada hanya di bawah otak, bertanggung jawab memproduksi hormon pertumbuhan dan melepasnya ke dalam darah. Ketika ini terjadi, hati akan merangsang agar dapat menghasilkan hormon yang lain. Yang nantinya menyebabkan otot dan tulang untuk tumbuh.
Gigantisme terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan, sehingga jaringan tubuh tumbuh secara berlebihan. Hal ini biasanya terjadi sebagai akibat dari tumor otak jinak di kelenjar hipofisi.