Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan tampon yang nampaknya lebih praktis daripada pembalut pada umumnya, ternyata tak memberikan keuntungan untuk wanita. Beberapa risiko masalah kesehatan pada vagina wanita akan terjadi jika terlalu sering menggunakan tampon.
Baca Juga
Seperti dilansir laman Gurl, Kamis (2/6/2016), saat tampon di masukkan ke dalam vagina dengan letak yang tak tepat maka rasa tak nyaman hingga sakit akan melanda selama haid berlangsung. Berikut beberapa dampak buruk dari pemakaian tampon yang perlu diketahui.
1. Menyebabkan aroma tak sedap
Advertisement
Darah nifas memang memiliki bau yang tak sedap, namun penggunaan tampon saat haid akan menyebabkan bau yang lebih buruk.
Aroma tak sedap pada darah nifas memang tak memiliki risiko kesehatan yang buruk. Namun membiarkan darah nifas terlalu lama di dalam tampon, akan lebih merugikan vagina wanita.
2. Sebabkan kram
Beberapa wanita mengeluh bahwa penggunaan tampon membuat rasa kram yang buruk saat haid.
Memang tak ada bukti yang kuat mengapa kondisi tersebut bisa terjadi. Namun beberapa wanita yang menggunakan tampon mengaku merasakan kram berlebih-bahkan mampu menyebabkan pembengkakan jika tampon tidak dimasukkan dengan benar.
3. Terdapat bahan kimia pada tampon
Beberapa tampon dibuat dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang memberikan risiko buruk untuk kesehatan. Seperti pestisida yang keras dan klorin yang mungkin saja mudah terserap oleh vagina.
4. Pemicu kanker
Tampon yang mengandung klorin dalam bantalan tampon sering dikaitkan dengan kanker payudara, endometriosis, hingga penekanan sistem kekebalan tubuh lainnya.
Jika tampon digunakan untuk jangka panjang tak menutup kemungkinan risiko kanker akan meningkat.