Liputan6.com, London - Seorang anak berusia 17 bulan didiagnosis menderita penyakit yang tak bisa disembuhkan. Bahkan dokter kebingungan dengan penyakit yang diderita Taylor Davison.
Bocah asal Inggris itu menunjukkan semua gejala penyakit mitokondria. Dan keluarga sudah membicarakan salah satu kondisi penyakit yang dikenal paling kompleks di dunia.
"Dia sebenarnya anak yang normal, bahagia, bayi kecil yang sehat hingga 14 April," ungkap sang ibu, Stephanie Rossiter, 23 tahun, dilansir Mirror.co.uk, Rabu (1/6/2016).
Advertisement
"Tiba-tiba entah dari mana, dia tidak bisa berdiri. Jelas, langsung kami tahu ada sesuatu yang salah," lanjutnya.
Orangtua ini pun memanggil ambulans setelah menjelaskan gejala yang dialami Taylor. Dan bocah tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Kami menunggu di RVI, dan tiba-tiba tubuhnya menyentak. Saya tidak berdaya, tidak ada yang bisa saya lakukan. Itu mengerikan, aku terus mengenang saat bersamanya di kepala saya," tambahnya.
Â
Baca Juga
Diakui sang ibu, Taylor sudah tak bisa lagi berjalan. Ia juga tak bisa menelan, selama tiga hari. Dokter pun melakukan serangkaian tes darah seri sekaligus pemindaian otak yang hasilnya dikirim ke spesialis genetik di Oxford.
Di bawah asuhan Dr Robert McFarland, seorang konsultan neurologi pediatrik (ahli saraf anak) di Rumah Sakit Anak RVI Utara, keluarga diberitahu kalau Taylor bisa jadi menderita penyakit mitokondria.
Mitokondria ditemukan di hampir setiap sel tubuh, dan mitokondria yang rusak membuat tubuh tak lagi berenergi hingga organ tak berfungsi.
Ketika seseorang mengidap penyakit ini, sel-sel tidak lagi menghasilkan energi yang cukup. Kadang mereka tidak bekerja sama sekali, dan sangat tidak efisien. Besarnya gejala keparahan penyakit ini tergantung pada berapa banyak sel dalam tubuh yang terserang.
"Para dokter benar-benar bingung dengan kondisi ini, meskipun mereka tetap bekerja keras mendapatkan diagnosis yang tepat. Mereka memanggilnya 'misteri boy'," tambah Stephanie.
Bulan depan Taylor akan kembali ke rumah sakit untuk biopsi. Stephanie dan Steven berharap kondisi anaknya akan terus membaik.