Liputan6.com, Jakarta - Perempuan perokok aktif harus menghentikan kebiasaan buruknya saat memutuskan menikah, dan ingin memiliki anak.Â
"Kalau nggak ibu itu terkena dampak panjangnya, dan si jabang bayi ikut merasakan penderitaannya," kata Spesialis Kandungan Konsultan dari RSPAD dan Rumah Sakit Siloam, Dr Gunawan Dwi Prayitno, SpOG(K) kepada Health Liputan6.com, Minggu (5/6/2016).
Dampak jangka panjang yang bakal menghantui ibu perokok aktif di antaranya kanker paru-paru dan jantung koroner. Sementara anak berisiko alami kelainan saat lahir, pertumbuhan terhambat, hingga cacat bawaan.
Advertisement
Bahkan, lanjut Gunawan, sekali pun calon ibu sudah berhenti merokok sebelum menikah, namun si anak tetap bisa mengidap semua risiko tersebut.
"Kalau ibu sudah mengalami komplikasi, risiko pada anak ada. Tapi jika ibu itu berhenti belum ada komplikasi, risiko anak untuk terkena sangat kecil," kata dia menambahkan.
Diakui Dr Gunawan, kelainan pada anak saat lahir memang bisa disembuhkan selama bisa dikoreksi.Â
"Kelainan katup pada anak bisa dioperasi. Tapi, kalau kelainannya bersifat multiple, misalnya ada jantung, masalah di otak, tentu itu akan sangat susah," kata Gunawan menerangkan.
Selain berhenti merokok, perempuan perokok aktif juga harus rutin mengonsumsi vitamin A, C, asam folat, serta multivitamin lainnya. "Yang paling ampuh memang berhenti merokok," tuntas Gunawan.