Liputan6.com, New York- Anak yang saat bayi lahir di usia 41 minggu kehamilan atau yang disebut terlambat lahir cenderung memiliki nilai akademis yang lebih baik saat mereka duduk di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dibandingkan yang lahir pada minggu ke-39 atau ke-40.
Temuan ini amat menarik karena ada ketakutan anak yang lahir telat memiliki masalah kesehatan yang lebih tinggi sehingga memengaruhi kesehatannya seperti mengutip laman Fox News, Selasa (7/6/2016).
Baca Juga
"Anak-anak yang lahir terlambat memang memiliki risiko masalah kesehatan, namun perlu dilihat juga mereka memiliki tingkat kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang lahir pada usia kehamilan normal," tutur salah satu peneliti dari Northwestern University, Amerika Serikat, David N. Figlio.
Advertisement
Kesimpulan ini diperoleh setelah melakukan studi terhadap anak usia 8-15 tahun di AS. Ada sekitar 320 ribu anak lahir lebih awal, 720 ribu anak lahir dengan waktu normal, dan 120 ribu lahir di atas usia kehamilan 41 minggu.
Perbedaan tingkat kognitif pada anak yang lahir terlambat dan normal lebih terlihat pada anak dari ibu yang memiliki pendidikan kurang. Namun anak-anak yang lahir terlambat cenderung memiliki cacat fisik dibandingkan anak yang lahir di rentang usia kehamilan normal.
"Data stastistik ini merupakan bukti orangtua harus memikirkan dampak usia persalinan. Para dokter memiliki informasi mengenai kesehatan ibu dan janin dalam setiap usia kehamilan tertentu," tutur dokter Figlio lagi.