Liputan6.com, Jakarta - Alergi bisa menyerang siapa saja, baik itu musiman mau pun terus-menerus. Alergi disebabkan karena kekebalan tubuh yang terlalu aktif dipicu oleh alergen (sebuah antigen yang bertanggung jawab untuk memproduksi reaksi alergi).
Namun banyak orang yang tidak tahu tanda-tanda dirinya mengalami alergi. Padahal ada sejumlah tanda, mau pun gejala yang ditimbulkan.
Baca Juga
Jika Anda mengalaminya, disarankan untuk segera pergi berobat, seperti dikutip Shape, Sabtu (11/6/2016). Berikut ini delapan tanda Anda mengalami alergi.
Advertisement
1. Mata berair, dan sensitif
Bila kena alergi tertentu, mata Anda menjadi iritasi, dan gatal. Meskipun alergen seperti jamur, debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan adalah penyebab umum, alergen mata juga dikenal sebagai konjungtivitis alergi, dan berkontribusi terhadap ketidaknyamanan Anda.
2. Tenggorokan gatal
Tenggorokan gatal atau sakit dapat disebabkan oleh tetesan postnatal alergi. Setelah terkena alergen, sinus Anda mungkin mulai mengalir, dan mengakibatkan gatal pada tenggorokan.
Untuk mengurangi sakit di tenggorokan, berkumurlah dengan air hangat yang diberi garam serta minum banyak cairan.
3. Ruam kulit
Ruam kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena tanaman tertentu atau reaksi dari makanan. Ruam kulit yang paling umum dirasakan seseorang adalah eksim, dan gatal-gatal. Setelah histamin dilepaskan, plasma darah mulai bocor dan keluar dari pembuluh darah kulit.
Jika Anda mengalami ruam kronis, ini bisa menjadi indikasi dari sesuatu yang parah.
4. Pembengkakan
Jika alergen Anda bereaksi dengan pembengkakan, ini bisa berbahaya. Dalam beberapa kasus, bengkak di tenggorokan dan paru-paru bisa berisiko dalam mengurangi napas Anda. Pembengkakan parah terjadi akibat gigitan serangga, alergi makanan, reaksi terhadap obat-obatan, atau bulu hewan peliharaan.
Tanda lain Anda alergi
5. Sakit perut
Jika Anda sering mengalami sakit perut setelah makan, mungkin Anda menderita alergi makanan atau intoleransi. Hal ini sering dialami ketika orang tidak bisa mencerna laktosa atau gluten.
6. Anda sering lelah
Ada beberapa kemungkinan, Anda bisa mengalami dehidrasi, kurang tidur, kekurangan gizi, dan banyak lagi. Jika dalam waktu tiga-empat bulan Anda kondisi ini tidak berubah, kemungkinan Anda menderita sindrom kelelahan kronis alergi diinduksi (CFS).
7. Mudah marah dan depresi
Beberapa studi telah menemukan hubungan antara perubahan suasana hati dan alergen. Penderita alergi kadang sulit tidur, sehingga membuat mereka kelelahan dan mudah marah. Sekarang dipercaya, gejala depresi mungkin dipicu oleh peradangan dalam tubuh.
8. Sakit kepala
Seperti dilaporkan bahwa 15 persen orang Amerika yang menderita alergi juga merasakan sakit kepala. Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala ini dipicu oleh pembengkakan. Ketika saluran hidung menjadi terhambat, ini meningkatkan tekanan tengkorak, yang menyebabkan sakit kepala.
Advertisement