Sukses

Story of My Life, Tulisan Ringan Karya Azka Corbuzier

Azkanio Nikola Corbuzier meluncurkan buku

Liputan6.com, Jakarta Bocah laki-laki ini sempat membuat geger masyarakat Indonesia, bahkan dunia, karena video Story of a Broke Home Kid jadi viral di media sosial pada pertengahan 2015. Video berisi kumpulan doodle itu membuka mata banyak orang, bagaimana seorang bocah bercerita mengenai perceraian kedua orangtuanya.

Kini, sang bocah kembali membuat gebrakan baru, menggandeng Bhuana Ilmu Populer, meluncurkan buku berjudul Story of My Life #azkacorbuzier. Buku setebal 194 halaman ini menceritakan tentang kehidupan sehari-harinya, yang tentunya dapat menginspirasi banyak orang.

Adalah Azkanio Nikola Corbuzier, bocah laki-laki yang baru saja genap berumur 10 tahun pada 4 Juni 2016 ini merupakan putra kandung pasangan Deddy Corbuzier dan Kalina. Meski masih sangat kecil tapi cerita yang pernah dia buat telah menjadi headline di berbagai negara, termasuk BBC English, Huffington Post, Hong Kong Post.

Lewat bukunya, dia ingin menunjukkan ke dunia bahwa anak yang berasal dari keluarga bercerai pun masih bisa tetap bahagia dan mendapat kasih sayang utuh dari ibu dan ayahnya.

Azka tidak butuh waktu lama merampungkan buku yang penuh dengan ilustrasi lucu karya Wd. Willy dan ditulis dalam bahasa Inggris ini.

"Cuma tiga atau empat bulan gitu," kata Azka kepada Health Liputan6.com di Gramedia Matraman, Jumat (10/6/2016)

Dia menambahkan, selama menulis buku ini, ia tetap bersekolah karena itu adalah kewajibannya. "Aku tetap sekolah. Buku ini aku tulis, kalau aku lagi pengen aja. Yang penting aku sekolah dan aku bisa main games," kata Azka.

Di usianya yang baru 10 tahun, Azka melihat keadaan keluarganya dari sisi yang berbeda. Bahkan, dia senang kedua orangtuanya memilih untuk bercerai. "Ya, karena aku nggak harus masuk kamar melulu setiap kali mereka ribut," kata Azka.

Sebagai orangtua, Deddy Corbuzier dan Kalina mendukung sepenuhnya keinginan Azka, selama itu positif dan tidak mengganggu jadwal sekolah dan bermainnya. Terbukti, meski ditawarin untuk bermain sinetron, dia justru menolaknya.

"Buat apa anak main sinetron, kalau anaknya sendiri tidak mengerti apa itu sinetron, kerjanya 24 jam, dan uang gajinya masuk ke kantong orangtuanya?," kata Deddy.

Azka berharap, buku ini dapat dinikmati teman-teman yang mungkin bernasib sama dengannya. Dan bila banyak peminatnya, akan ada buku lanjutan kisahnya.