Liputan6.com, Jakarta Minum air alkali seperti yang dipromosikan oleh Miranda Kerr disebut-sebut sebagai salah satu cara untuk membuat tubuh menjadi sehat.
Dipercaya bahwa air alkali memiliki kandungan H2O, yang artinya memiliki lebih banyak kandungan pH dan kadar asam yang rendah, sehingga bisa membantu menetralkan asam lambung dan meredakan gejala gastroesophageal reflux atau heartburn. Namun, apakah benar air alkali bisa menyimpan air? Berikut ulasan dari beberapa ahli medis.
Pertama, apakah air alkali itu? Semua makanan dan minuman memiliki tingkat pH. Jarak pH-nya dimulai dari 1 yang mengandung banyak kadar asam, sampai 14 yang merupakan dasar dari alkali. Kebanyakan dari air mineral kemasan, memiliki tingkat pH sekitar 7 (netral), walau pun dapat sedikit berbeda satu sama lain.
Advertisement
Air alkali adalah air yang dipasarkan dengan kandungan pH yang lebih tinggi, biasanya antara 8 dan 9. Konsumen juga bisa membeli "ionizing pitchers" atau saringan yang berfungsi untuk membuat air alkali.
Kemudian, ada apa di balik heartburn? "Perut Anda juga memiliki pH-nya sendiri, seperti contohnya, pH cenderung bersifat netral dalam darah, perut bagian bawah, dan usus kecil bagian atas," ujar Dr. Evan Dellon, ahli pencernaan dan profesor kedokteran di University of North Carolina School of Medicine.
Air alkali diklaim dan dipasarkan dapat menetralisir kadar pH dan memberikan keseimbangan yang lebih baik. Akan tetapi, tubuh kita sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya. Dellon mengatakan, "Tubuh kita memiliki mesin yang sangat canggih untuk menjaga kadar pH ke seluruh tubuh dan tidak banyak yang bisa Anda lakukan, seperti makan dan minum, untuk mengubahnya."
Melansir Foxnews, Selasa (14/6/2016), para dokter tidak menganjurkan meminum air alkali untuk mengatasi heartburn karena heartburn disebabkan oleh aliran asam lambung yang naik ke kerongkongan. Meminum air alkali mungkin hanya bisa menetralisirnya hanya untuk beberapa saat, tetapi tidak benar-benar menyelesaikannya.
Dellon juga mengatakan bahwa air alkali tidak diregulasi oleh FDA, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, sehingga tidak ada garansi bahwa kadar angka pH yang tertulis di botol sudah akurat. (Tassa Fitradayanti)