Liputan6.com, Jakarta Banyak pasien bosan dengan cara tradisional seperti menggunakan obat-obatan atau pil aspirin bereaksi. Tapi terobosan kesehatan ini pasti tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab para ahli mengembangkan aspirin elektrik. Apa itu?
Seperti dilansir Cargocollective, Selasa (14/6/2016), aspirin elektronik adalah implan kecil yang memberikan energi tingkat rendah ke daerah Sphenopalatine Ganglion (SPG). Perangkat ini melibatkan implan permanen kecil ditambah remote yang memancarkan sinyal ke implan untuk menghilangkan rasa sakit.
Desain kecil produk ini menjadikannya efisien karena ingin memberikan kenyamanan kepada pasien.
Advertisement
Menurut para ahli, teknologi ini akan meningkatkan kualitas hidup para pasien penyakit kronis yang biasanya seperti ingin bunuh diri.
"Dampak dari aspirin elektrik ini memungkinkan pasien untuk mengobati sakit kepala segera. Karena hasil yang mengejutkan, jika diaplikasikan secara luas, perangkat ini dapat menjadi titik awal untuk neurosimilators lain yang dapat menyembuhkan sakit lainnya dan bisa menjadi pengganti dari obat penghilang rasa sakit atau ibuprofen," kata peneliti.
Hebatnya lagi, prosedur ini tidak meninggalkan bekas luka. Setelah perangkat diatur di tempat nyeri, maka remote kontrol yang ditempatkan di pipinya akan mengirimkan sinyal ke perangkat dan memungkinkan rasa sakit berhenti.
Hanya saja, masalah dari teknologi ini adalah hanya dapat menyembuhkan pengguna yang memiliki akses ke pelayanan kesehatan. Juga, karena melibatkan anestesi dan operasi, biaya yang dibutuhkan pasti tinggi.
Namun mengingat penggunaannya, efek aspirin elektrik ini terbukti lebih lama dari obat lainnya dalam waktu kurang dari 5 menit. Dan menurut tes yang sudah dilakukan, tidak ada risiko pada memiliki perangkat, tapi sebaiknya Anda tetap cek kesehatan dengan dokter Anda untuk mencegah kemungkinan komplikasi.