Liputan6.com, Jakarta - Para dokter di seluruh dunia memperingatkan konsumsi minuman yang sangat panas bisa jadi menyebabkan kanker kerongkongan. Menurut lembaga kanker, WHO, menelan sesuatu yang sangat panas, lebih dari 65 derajat celsius termasuk air, kopi, teh, dan minuman lainnya akan terkait dengan penyakit itu.
Dengan teori bahwa kanker dapat dimulai dengan iritasi konstan dari lapisan mulut, dan tenggorokan dengan air yang sangat panas. "Konsumsi minuman yang sangat panas merupakan salah satu faktor penyebab kanker esofagus. Dan itu penyebab utamanya suhu," ujar Christoper Liar, Direktur Badan Internasional WHO untuk Penelitian Kanker (IARC), dikutip laman Dailymail, Kamis (16/6/2016).
Baca Juga
Namun jika dikonsumsi dengan suhu normal, di bawah 65 derajat celsius minuman itu aman.
Advertisement
Penelitian sebelumnya menyarankan untuk menunggu setidaknya empat menit sebelum minum secangkir teh panas. Atau sebaiknya makanan, dan minuman didinginkan dari air mendidih sebelum ditelan.
"Studi di negara-negara seperti Cina, Iran, Turki, dan Amerika Serikat, di mana teh, atau mate secara tradisional diminum sangat panas sekitar 70 derajat celcius ditemukan berisiko kanker esofagus meningkat. Konsumsi minuman yang sangat panas di atas 65 derajat celsius diklasifikasikan sebagai karsinogenik bagi manusia," IARC menyatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Dailymail, Kamis (16/6/2016).
Kanker esofogus adalah penyebab kedelapan yang paling umum dari kanker di seluruh dunia, dan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Sekitar 400 ribu kematian yang tercatat pada 2012 (5 persen dari semua kematian akibat kanker).
"Merokok dan minum alkohol adalah penyebab utama kanker esofogus, terutama di negara-negara berpenghasilan tinggi. Namun sebagian besar kanker esofagus terjadi di bagian Asia, Amerika Selatan, dan Afrika Timur, di mana secara teratur mereka konsumsi minuman yang sangat panas," Dr Liar menambahkan.
Lembaga ini mengulas lebih dari 1000 studi ilmiah tentang kemungkinan sifat penyebab kanker adalah kopi, teh, dan susu populer di Amerika Selatan. Hal itu biasanya dikonsumsi dari wajah tertutup melalui sedotan logam, yang langsung diminum sampai kerongkongan.
Tapi epidemiologi Dana Loomis mengatakan hal yang sama diterapkan untuk setiap minuman panas. "Tidak peduli apa cairan itu. Yang penting adalah suhunya."