Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Evolution and Human Behavior menunjukkan bahwa untuk beberapa orang, deodoran membuat pria memiliki wangi badan yang lebih maskulin. Peneliti dari University of Stirling di Skotlandia meminta sekitar 130 kelompok orang untuk menilai maskulinitas dari 20 laki-laki dan feminitas dari 20 wanita dengan melihat foto-foto wajah mereka.
Mereka juga meminta kelompok terpisah yang terdiri dari 239 orang untuk menilai pria dan wanita dengan mencium sampel dari tubuh mereka, baik bau tubuh alami maupun dengan deodoran.
Para peneliti menemukan bahwa pria yang mendapat nilai rendah maskulinitas pada foto wajah mereka, menerima tambahan nilai ketika muncul dengan memakai deodoran. Tapi pria yang mencetak tinggi dalam maskulinitas wajah tidak mengalami peningkatan yang sama ketika mereka mengenakan deodoran.
Advertisement
Penulis studi, Caroline Allen PhD, menjelaskan dalam siaran pers, dikutip laman Foxnews, Minggu (19/6/2016), dengan menggunakan deodoran, beberapa pria dapat meningkatkan permainan mereka.Â
Bagaimana dengan pria yang gagah namun tak maskulin kala memakai deodoran? Mungkin karena ada konotasi negatif sehingga menjadi sangat maskulin, misal lebih agresif, kurang kooperatif, dan jadi buruk terhadap orangtua.
Sedangkan studi terhadap wanita menunjukkan hasil wangi dari deodoran, lebih feminin dari badan mereka, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan. Peneliti menambahkan bahwa wanita tidak begitu sadar menjadi terlalu feminin.
Tetapi satu hal pasti bahwa wanita lebih mahir dalam mencium bau, baik maskulin maupun bau feminin. kemampuan ini mungkin merupakan suatu evolusi, karena sejak dulu wanita lebih pemilih ketika mencari pasangan. Sehingga, pria harus lebih selektif dalam memilih wangi deodoran yang ingin dipakai.