Sukses

Caesar Dapat Mengacaukan Bakteri pada Usus Bayi

Kelahiran dengan caesar mungkin mengganggu bayi membangun bakteri pelindung untuk ususnya.

Liputan6.com, Jakarta Dua studi baru menunjukkan hasil yang jelas tentang antibiotik dan kelahiran secara caesar yang mungkin bisa mengganggu bayi tersebut membangun bakteri pelindung untuk ususnya.

Bakteri perut mungkin kurang dihargai, padahal mereka lebih membantu dari tugasnya dalam mencerna makanan. Mereka juga memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh seperti yang dilansir dari CBS News, Minggu (19/7/2016).

Jenis dan jumlah bakteri usus seseorang berguna untuk mempengaruhi obesitas lemak, penyakit pencernaan, kesehatan mental dan gangguan autoimun seperti asma dan alergi. Bakteri pada usus mulai berkembang sejak manusia lahir.

Tapi sedikit sekali kita mengetahui bagaimana cara bayi mengembangkan bakteri mereka sendiri yang biasa disebut sebagai "gut micribiome". Penelitian ini melihat mulai bayi ke balita, termasuk tahun kedua atau ketiga mereka hidup adalah masa kritis untuk mengembangkan microbiome.

Microbiome pada anak-anak, secara terus-menerus berbentuk semakin mirip dengan orang dewasa. Dr. Martin Blaser dari New York University yang memimpin studi ini menemukan bahwa pengobatan antibiotik memiliki efek yang menunda pembentukan bakteri. Tim The Mass General juga menemukan bahwa antibiotik membuat komunitas microbial kurang stabil, sehingga dapat membuat kuman menjadi kuat terhadap antibiotik.

Pada bayi dengan kelahiran caesar, peneliti sudah mengetahui dari lama bahwa bayi tersebut memiliki bakteri usus yang berbeda jika dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara normal. Karena mereka sudah terkena kuman dari ibu mereka saat  jalan lahir mereka, sehingga pembentukan bakteri lebih sempurna.

Studi baru juga menunjukkan secara detil bayi yang lahir secara caesar, memiliki jumlah bakteri yang lebih rendah. Padahal bakteri tersebut memainkan peran untuk kekebalan perut. Antibiotik bahkan memberikan efek yang lebih besar kepada anak-anak yang memiliki jumlah bakteri yang sedikit.

Video Terkini