Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua tentunya memiliki caranya masing-masing untuk mengajar anak mereka. Bukan hanya orangtua bahkan budaya mendidik murid di berbagai sekolah pun tidak sama.
Seperti Rahmat Danu Andika, yang memiliki pengalaman mengajar di SDN Pelita, Halmahera Selatan, mengatakan bahwa sistem pengajaran atau budaya mendidik anak di sana cukup berbeda dengan Jakarta.
Pria yang biasa dipanggil Dika ini mengaku cukup kaget melihat budaya mengajar guru-guru di Halmahera. Di sana, jika murid tidak menyimak pelajaran dengan baik mungkin sebatang rotan bisa menghantam si murid.
Advertisement
"Di sana sangat keras ya--bukan karena jahat sih.. Tapi karena mereka tahunya selama ini, itulah satu-satunya cara untuk mendisiplinkan anak," ungkapnya kepada Health-Liputan6.com, usai acara penyerahan donasi "Shake To Care Mooore" Ultra Milk, ditulis Rabu (22/06/2016).
Dari cerita yang disampaikan para guru di sana kepada Dika, ia tahu betul bahwa budaya mengajar tersebut sudah turun-temurun di lakukan disana. Sebab para guru merasa dan percaya hal tersebut adalah cara terbaik untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab anak.
Namun kehadiran Dika cukup mengubah budaya belajar keras dengan cara yang lebih aman juga efektif.
"Sebelum ada pengajar muda, para guru enggak punya referensi mengajar yang lain tapi setelah saya mencoba mengajar anak dengan metode kreatif, anak-anak justru bisa bertahan di kelas lebih lama," katanya.
Metode yang diajarkan Dika ialah dengan memanfaatkan alam indah Halmahera. Beberapa kali Dika mengajar murid-murid dengan membuat games edukatif yang membuat anak lebih tertarik untuk belajar tanpa kekerasan.