Liputan6.com, Jakarta Mainan anak ternyata menimbulkan risiko bagi kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit menular, para ahli memperingatkan. Penelitian baru menunjukkan virus tertentu seperti influenza bisa bertahan hidup di permukaan mainan cukup lama untuk menghasilkan eksposur.
Para ahli menguji berapa lama virus bisa bertahan hidup pada sepotong mainan anak dari plastik yang fleksibel. Dan mereka mampu memulihkan virion menular--partikel virus lengkap--dari mainan hingga 24 jam setelah mainan itu terkontaminasi dengan kelembaban 60 persen.
Baca Juga
Ketika kelembaban berada di 40 persen, virus itu masih ada 10 jam lagi setelah kontaminasi, dikutip laman Dailymail, Jumat (24/6/2016). Penulis utama, Dr Richard Bearden II dari Georgia State University, menjelaskan, "Orang-orang tidak benar-benar berpikir tentang adanya virus dari benda mati."
Advertisement
"Mereka berpikir tentang mendapatkan virus dari orang lain. Anak-anak rentan tertular penyakit menular karena mereka meletakkan tangan mereka dan benda asing di mulut mereka. Dan sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang," katanya.
Temuan ini berhubungan dengan virus yang menyelimuti orang yang memiliki lapisan luar pelindung yang dapat membantu mereka bertahan dan menginfeksi sel-sel lain. Seperti influenza, dan Coronavirus, atau sindrom akut pernapasan (SARS), atau sindrom pernapasan Timur Tengah (mer).
Para peneliti mengatakan mainan cenderung memiliki saluran penting untuk transmisi virus penyakit pada anak-anak. Studi sebelumnya telah menemukan kontaminasi virus pada mainan di pusat-pusat penitipan anak, kantor, dan rumah.