Liputan6.com, Jakarta - Hepatitis B adalah virus infeksi hati. Kebanyakan orang dewasa yang terserang penyakit ini, kemudian menjadi lebih baik disebut hepatitis B akut.
Dan biasanya virus yang menyebabkan infeksi jangka panjang disebut hepatitis B kronis. Seiring waktu, penyakit tersebut dapat merusak hati. Untuk bayi dan anak-anak yang terinfeksi virus ini kemungkinan langsung menderita hepatitis B kronis.
Baca Juga
Banyak orang yang tidak tahu kalau dirinya mengidap hepatitis B, karena tidak ada gejala yang dirasakannya atau biasanya sekedar flu. Bagi Anda yang memiliki virus ini, dapat menularkannya kepada orang lain.
Advertisement
Virus hepatitis B dapat menyebar melalui kontak dengan darah, dan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, dilansir laman Webmd, Selasa (28/6/2016).
Seseorang yang mungkin tertular hepatitis B jika:
1. Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom.
2. Berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi.
3. Membuat tato, atau tindik dengan alat yang tidak steril.
4. Berbagi barang pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi.
5. Seorang ibu yang memiliki virus dapat menyebarkannya ke bayinya saat melahirkan. Para ahli medis menyarankan untuk wanita hamil sebaiknya tes hepatitis B untuk mencegah infeksi virus pada bayinya.
Namun, hepatitis B tak akan menular melalui pelukan, ciuman, bersin, batuk, atau berbagi makanan juga minuman. Selain flu, gejala yang mungkin bisa dirasakan adalah cepat lelah, demam ringan, tidak ingin makan, sakit perut atau muntah.
Jika tidak merasakan semua gejala itu, mungkin Anda memiliki penyakit kuning dengan mata dan kulit berwarna kekuningan. Kebanyakan orang yang memiliki semua gejala itu dipastikan menderita hepatitis B kronis.
Â
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival