Liputan6.com, Jakarta - Setelah satu dekade, peneliti studi dari Stamford University di California telah membuat terobosan besar untuk meniru kulit manusia melalui kulit elektronik. Jadi, Anda yang menggunakan tangan palsu, kini bisa merasakan sentuhan.
Teknologi ini memungkinkan pasien yang memiliki anggota badan palsu selain tangan pun bisa merasakan sentuhan, suhu, serta nyeri, dilansir Mirror, Selasa (28/6/2015).
Advertisement
Kulit plastik terbuat dari dua lapisan. Satu lapisan menggunakan mekanisme penginderaan, dan lapisan lain menggunakan sinyal-sinyal listrik sebagai sel-sel saraf untuk menerima.
Dengan begitu, kulit elektronik ini mampu mendeteksi tekanan yang kerjanya mirip dengan kulit manusia yang bisa merasai sentuhan ringan hingga jabat tangan. Teknologi ini menggunakan miliaran atom yang dijadikan satu dan dikenal dengan sebutan tabung grafem (grapheme) melalui lembaran plastik.
Agar sinyal listrik muncul, perlu ada gerakan yang menekan dan meremas plastik secara bersamaan sehingga indera perasa pun bekerja dengan baik mengantarkan ke otak.
Â
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival