Liputan6.com, Jakarta Persoalan sperma memang tidak bisa disepelekan. Sel produktif pria ini mengandung protein yang menentukan kelahiran anak di dunia. Pada pria subur, rata-rata mereka menghasilkan 1.500 sperma per detik.
Sperma yang sehat dan berkualitas dipastikan dapat segera membuahi sel telur. Namun, ada juga yang mati sebelum bertemu sel telur pada wanita. Tahukah Anda apa penyebabnya?
Baca Juga
Direktur kesehatan reproduksi pria, Dr. James F. Smith di University of California, San Fransisco, membantu membimbing kita untuk mengetahuinya, seperti yang dilansir dari mensjournal, Selasa (28/6/2016):
Advertisement
1. Obesitas
Tanpa perlu dipertanyakan, hal ini merupakan penghalang dari kesuburan pria. Obesitas dapat mengurangi sirkulasi darah yang memainkan peran penting dalam ereksi dan langsung merusak sperma melalui perubahan hormon.
2. Berhubungan seks terlalu sering
Kebanyakan pria membutuhkan 48 jam setelah ejakulasi untuk menghasilkan sperma dengan jumlah yang optimal. Semakin dekat jarak seorang pria berejakulasi, maka semakin sedikit jumlah spermanya.
3. Tidak cukup sering berhubungan seksÂ
Jika seorang pria menunggu lebih dari tiga hari setelah ejakulasi pertama, beberapa kualitas sperma dapat menurun. Menurut sebuah studi pada 2009, seks setiap hari dapat membuat sperma lebih sehat karena mengurangi paparan radikal bebas.
4. Radiasi atau kemoterapi
4. Radiasi atau kemoterapi
Perawatan untuk menyelamatkan nyawa juga dapat memiliki efek samping yang parah pada sperma, termasuk kemandulan pada pria.
5. Menggunakan steroid atau testosteron
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan streoid anabolik adalah penyusutan testis. Disamping itu, obat tersebut dapat mengurangi produksi sperma yang bertentangan dengan apa yang orang pikirkan.
6. Menggunakan komputer
Laptop yang diletakkan untuk waktu yang lama di atas pangkuan, akan memanaskan skrotum Anda. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma.
7. Terlalu banyak menonton televisi
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Harvard, pria yang menonton televisi lebih dari 20 jam per minggu, memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria yang hampir jarang menonton TV.
Advertisement