Liputan6.com, Jakarta Pikiran bawah sadar manusia memiliki gerbang yang sangat tidak biasa, yaitu dalam bentuk filter yang terbentuk selama hidup kita. Sebagian besar filter tersebut terbentuk saat kita kecil, yaitu usia nol sampai enam tahun.
Berbagai hal yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar kemudian membentuk berbagai nilai dan keyakinan yang akan menjadi pondasi saat anak-anak menjadi dewasa.
Baca Juga
Hal itu juga membentuk perilaku dalam keseharian. Dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan akan membentuk karakter anak di kemudian hari.
Advertisement
Ada lima faktor eksternal yang menentukan berbagai hal masuk ke dalam pikiran bawah sadar seorang anak seperti yang dijelaskan oleh pakar stres management dan hypno parenting, Kirdi Putra, di Jakarta, Kamis (30/6/2016):
1. Keluarga
Dalam keluarga, yang mempengaruhi anak bukan apa yang kita beritahu, tetapi apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan.
"Semua hal tersebut kemudian akan menjadi bagian dari sifat, ciri-ciri, dan karakteristik dia kelak," ujarnya.
Ia juga menambahkan, perlu diingat bahwa berbahaya sekali jika apa yang disampaikan orangtua, berbeda dengan apa yang dilakukannya.
2. Pendidikan
Anak-anak kita pasti akan bertemu dengan berbagai macam nilai dan manusia dengan berbagai macam perilaku dan sifat. Jika anak-anak tidak ‘dipersiapkan’ di dalam keluarga, maka pastinya anak tersebut akan menyerap berbagai hal yang mungkin orangtua tidak inginkan.
3. Pemahaman agama
Kirdi menjelaskan bahwa yang ditekankan di sini adalah pemahamannya, bukan masalah agamanya.
"Dulu ada seorang ibu yang datang bersama anak lelakinya yang sudah berusia 22 tahun. Anak tersebut di didik dengan agama yang kuat dan ketat sekali, namun ketika si anak beranjak dewasa, orientasi seksualnya menjadi tidak wajar, yaitu menyukai sesama jenisnya. Sang ibu meminta saya untuk menolong anaknya. Namun ketika saya gali informasinya lebih lanjut, ketika ia kecil, pemahaman yang ditangkap mengenai ‘tidak boleh menyentuh yang non muhrim, itu haram hukumnya, tidak boleh, itu zinah mata, lawan jenis gak boleh’, apalagi mengenai lawan jenis yang tidak boleh, akibatnya apa? Ia menjadi suka sesama jenis. Tetapi saya tidak bilang bahwa agamanya yang salah, bukan. Tetapi jika orang tua menyampaikan dengan cara yang salah, maka hal ini bisa menimbulkan pemahaman yang berbeda pada anak,” kata Kirdi.
Kirdi mengingatkan, bahwa orangtua harus berhati-hati jika ingin memberitahukan sesuatu pada anak, perhatikan cara penyampaiannya.
4. Lingkungan sosial
"Ketika kita tidak membiasakan anak untuk menerima sesuatu yang berbeda, maka terjadi konflik batin pada diri anak,” ujar Kirdi. Hal ini akan membuat anak menjadi stres, terutama untuk usia satu sampai enam tahun.
5. Media
Tantangan anak sekarang lebih berat dibandingkan dengan anak-anak zaman dahulu, karena pada zaman sekarang, media sudah banyak dan bermacam-macam, sehingga berbagai hal dapat masuk dan mempengaruhi pikiran anak.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.