Sukses

4 Pekerjaan dengan Angka Bunuh Diri Tertinggi

Apakah pekerjaan yang Anda lakukan saat ini memicu Anda untuk bunuh diri?

Liputan6.com, Jakarta Apakah pekerjaan yang Anda lakukan saat ini memicu Anda untuk bunuh diri? Menurut laporan terbaru di Amerika Serikat, angka bunuh diri terus meningkat dari tahun 2000 hingga 2016, dan kebanyakan dari mereka berusia dari 16 tahun ke atas.

Apa saja pekerjaan tersebut? berikut ulasannya, seperti dilansir WebMD, Jumat (1/7/2016):

1. Petani, pelaut dan perhutanan

Pekerjaan seperti bertani, pelaut dan perhutanan rupanya menempati posisi tertinggi dengan angka 83 orang bunuh diri per 100.000 orang.

Pada laki-laki angkanya lebih tinggi lagi, sekitar 90,5 bunuh diri per 100.000 orang. Penyebabnya mungkin karena tempat kerja yang terisolasi, lingkungan kerja yang membuat stres, pendapatan dan pendidikan yang rendah, dan kurang akses ke layanan kesehatan terdekat," kata pemimpin peneliti, Wendy LiKamWa McIntosh yang merupakan ilmuwan kesehatan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

"Petani memiliki faktor risiko seperti isolasi sosial dan keengganan untuk mencari layanan kesehatan," kata McIntosh. Laporan itu juga mencatat bahwa paparan pestisida saat bekerja dapat mempengaruhi sistem saraf mereka dan berkontribusi terhadap depresi.

2. Konstruksi dan Ekstraksi

Pada posisi kedua ditempati oleh pekerja konstruksi dan ekstraksi yang memiliki angka bunuh diri 53 per 100.000 orang.

Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pekerja tetap, ruang yang terisolasi dan komunitas yang terfragmentasi yang dapat menyebabkan paparan jangka panjang yang dapat merusak sistem saraf mereka. Hal ini mungkin berkontribusi terhadap hilangnya memori dan depresi.

3. Instalasi, Pemeliharaan dan Perbaikan

Selanjutnya pekerjaan-pekerjaan yang memicu angka depresi dan bunuh diri adalah mereka yang bergerak di bidang instalasi, pemeliharaan dan perbaikan yang mencapai 48 per 100.000 orang.

4. Perawatan dan Pelayanan Pribadi seperti administratif

Posisi terakhir untuk kasus bunuh diri ditempati oleh pekerjaan-pekerjaan administratif yang membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Angka bunuh diri pekerjanya mencapai delapan atau kurang per 100.000 orang.

Untuk menghindari perbuatan bunuh diri, Anda sebenarnya bisa mengatasi dengan pembagian shift untuk mencegah situasi traumatik. Serta hindari akses ke sarana untuk bunuh diri.

"Untuk mengurangi angka kejadian bunuh diri, setiap tempat kerja harus fokus pada pencegahan bunuh diri di tempat kerja, termasuk program pelatihan untuk menghindari tanda-tanda bunuh diri," ujar McIntosh.

***Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.