Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru mengklaim wanita yang tengah hamil diharapkan tidak mengonsumsi obat penghilang rasa sakit berlebihan. Pedoman resmi mengatakan parasetamol harus diambil jika diperlukan sekali, tidak boleh sesering mungkin.
Penelitian terbaru oleh para peneliti Spanyol menunjukkan anak-anak secara teratur terkena obat umum saat masih di kandungan akan mengalami gejala autisme, dilansir Dailymail, Minggu (3/7/2016).
Baca Juga
Dalam uji studi pertama terlihat ada hubungan antara pengguna obat pada kehamilan dan gejala spektrum autisme pada anak-anak. Para ilmuwan mengatakan ini merupakan studi pertama yang melaporkan efek berbeda antara anak laki-laki, dan perempuan.
Advertisement
Mereka menemukan orang-orang yang ibunya mengonsumsi obat secara teratur, 30 persen lebih mungkin menunjukkan fungsi perhatian gangguan, dan peningkatan dua gejala klinis spektrum autisme pada anak laki-laki.
Penelitian ini melibatkan 2.644 pasangan, ibu-anak dalam studi kelompok selama kehamilan, hingga melahirkan. Dari jumlah tersebut, 88 persen dievaluasi ketika anak berusia satu tahun, dan 79,9 persen dievaluasi ketika mereka berusia lima tahun.
Ditemukan 43 persen anak-anak dievaluasi pada usia satu tahun, ada 41 persen yang terkena gejala autisme. Pada usia lima tahun, anak-anak yang berada di risiko tersebut akan menderita lebih tinggi dari hiperaktif.